Episode 1
Ibu panti bertanya, siapa sebenarnya Yoo Kyung. Jung Eun pun mengenalkan Yoo Kyung sebagai sahabatnya di sekolah.
Yoo Kyung berkata pada Ibu panti: "Tidak bisakah anda memperlihatkan catatan kelahiran Jung Eun"
Ibu panti: "Tidak bisa"
Yoo Kyung: "Kenapa? Seorang anak ingin bertemu dengan ibunya, bukankah itu hal yang wajar."
Ibu
panti: "Seo Jung Eun, apakah kau masih anak kecil? Kami sudah berjanji
pada ibu kandung Jung Eun untuk merahasiakan identitasnya."
Jung Eun
yang sejak tadi masih berlutut karena dihukum, kini berdiri dan angkat
bicara, "Aku bisa saja pergi ke kantor polisi dan melaporkan ibuku
sebagai anggota keluarga yang hilang.Tapi itu akan memakan waktu yang
sangat lama, apakah mungkin aku bisa menemukan ibuku jika aku bahkan
tidak tahu siapa namanya"
Ibu panti mulai
mengeluh dengan sikap Jung Eun yang keras kepala, namun kemudian
berkata,”Kau bisa bertemu dengannya bila saatnya tiba, kau hanya harus
fokuslah pada sekolah mu sekarang ini. Di masa depan, Kau akan bisa
bertemu dengan mereka. Ketika saat itu tiba percayalah semuanya akan
baik-baik saja.”
Jung Eun kembali membantah: “Tidak bisakah aku mencari dia sekarang?”
Ibu
panti semakin sulit menghadapi kekeras kepalaan Jung Eun, akhirnya dia
pun berkata, “Mari kita melihat dengan cara lain, Setelah melahirkanmu,
Ibumu segera mengirimmu kesini, dia hanya ingin memulai hidup baru.
Bukankah begitu?”
Jung Eun kecil menghela nafas, merasa semakin putus
asa untuk menemukan ibunya. Ibu panti melanjutkan perkataanya: “Bisa
saja, dia sudah menikah lagi dan memiliki anak lain dari pernikahannya
itu. Jika kau menjadi Ibumu, apakah kau ingin semua orang tahu tentang
masa lalumu?”
Dengan wajah yang hampir menangis,
Jung Eun kecil pun berkata dengan keras kepala, “Mungkin hatinya sudah
berubah sekarang, dan ingin menemuiku"
Ibu Panti semakin putus asa,
akhirnya memberi nasihat pada Jung Eun untuk tak lagi mencari ibunya,
karena suatu saatpun dia pasti bisa bertemu dengan orang tuanya.Jung Eun
pun menangis, karena lagi-lagi kali ini , dia gagal kembali untuk
mendapatkan nama Ibu kandungnya
Yoo Kyung pun
menghibur kesedihan Jung Eun dengan menggenggam tangannya. Mereka
berjalan bergandengan tangan saat menuruni tangga. Jung Eun berkata pada
Yoo Kyung untuk segera pulang, karena tak ingin Yoo Kyung dimarahi
ibunya. Tapi Yoo Kyung malah berkata, bahwa Ibunya kini sudah tak
memperhatikannya lagi, dan sepertinya orang tuanya akan bercerai, namun
dengan ceria Yoo Kyung berkata, bahwa bila akhirnya mereka bercerai pun
mereka akan tetap jadi keluarga, jadi Jung Eun tak perlu cemas. Yoo
Kyung malah memberi semangat pada Jung Eun, bahwa polisi pasti akan
segera menemukan ibu kandung Jung Eun. Jung Eun lalu berkata, bahwa dia
ingin menunjukkan foto ibunya. Maka Jung Eun pun menunjukkan sebuah
gambar aktris Korea yang sedang terkenal Lee Ae Rin.
Yoo Kyung bertanya: “Bukankah ini Artis Lee Ae Rin? Apa yang sebenarnya terjadi?
Jung Eun menjawab: “Dia adalah ibu yang selama ini aku bayangkan, aku punya perasaan ibu akan terlihat seperti itu”
Jung
Eun kemudian menceritakan, ketika pertama kali dia menemukan foto Lee
Ae Rin saat dia masih kecil, maka dia sangat berharap bahwa ibu
kandungnya akan secantik dan sebaik aktris Lee Ae Rin. Jung Eun bertanya
pada Yoo Kyung bagaimana penampilannya hari ini di panggung, Yoo Kyung
memuji bahwa Jung Eun yang terbaik. Jung Eun pun memuji Yoo Kyung bahwa
Yoo Kyung sudah seperti sutradara beneran saat merekam gambarnya di
panggung tadi.
Yoo Kyung lalu bertanya, apakah
Jung Eun benar-benar ingin menjadi Aktris setelah dewasa nanti? Jung
Eung menjawab, dia ingin jadi aktris terkenal suatu hari nanti agat
ibunya bisa melihatnya di TV dan akhirnya mau menemuinya. Yoo Kyung pun
memberi ide, agar Jung Eun membuat pesan Video untuk ibunya saat Jung
Eun melakukan debutnya sebagai aktris. Maka Yoo Kyung pun membantu Jung
Eun membuat Video itu dengan merekam Jung Eun yang berterimakasih pada
Ibunya karena telah melahirkannya ke dunia. Setelah rekaman itu, Jung
Eun pun berterimakasih pada Yoo Kyung karena telah menjadi teman baiknya
selama ini. Yoo Kyung pun jadi gugup dan merasa terharu juga.
Jung
Eun mengantar Yoo Kyung ke halte bis dan mereka pun berpisah saat bis
Yoo Kyung datang. Setelah Yoo Kyung masuk bis, Jung Eun tidak sengaja
menabrak seorang anak lelaki yang tidak meminta maaf setelah menabraknya
dan hanya melihatnya sekilas kemudian pergi begitu saja.
Anak
Lelaki itu yang menabrak Jung Eun di halte bis, ternyata Young Joo muda
yang selalu ditindas seorang berandal yang mengaku sebagai kakaknya.
Saat Young Joo sedang di tindas berandal itu, Jung Eun melihat hal itu
dan berusaha menolong Young Joo. Bukannya berterima kasih, Young Joo
malah bertanya mengapa gadis kecil seperti Jung Eun masih berkeliaran
tengah malam seerti itu. Jung Eun berkata bahwa dirinya bukan gadis
kecil, dia bahkan malah bertanya mengapa orang tadi mengganggunya?
Young
Joo yang sama sekali tak berniat menjawab pertanyaan Jung Eun, malah
bertanya di mana rumah Jung Eun dan menyuruhnya untuk segera pulang.
Jung Eun pun berjalan menjauh dari Young Joo, tapi bukannya pulang, dia
malah bersembunyi di balik sebuah tembok dan memperhatikan Young joo
yang berjalan pergi. So,, nampaknya Jung Eun kecil kita ini jatuh cinta.
Dan benar saja, esoknya dia menceritakan
pertemuannya dengan seorang pemuda tadi malam pada Yoo Kyung dengan
malu-malu. Yoo Kyung yang penasaran dengan sikap malu-malu Jung Eun
berlari mengejar Jung Eun yang telah lari lebih dahulu, hingga akhirnya
Yoo Kyung tertabrak mobil, yang ternyata mobilnya aktris cantik Lee Ae
Rin.
Untungnya Yoo Kyung tidak apa-apa, maka
setelah meminta maaf dan memberikan tanda tangannya di foto yang
dimiliki Jung Eun, dia melihat Yoo Kyung dan berkata bahwa Yoo Kyung
memiliki teman yang yang sangat baik. Mereka pun berpisah.
Sinopsis
The Thorn Birds episode 1. Tujuan Lee Ae Rin adalah sebuah rumah dari
seorang Chaebol, direktur utama Haeju Grup, yang tak lain adalah kakek
Young Joo. Sepertinya Manajer Lee Ae Rin, Choi Jong Dal sedang membujuk
sang direktur untuk tetap mendukung Lee Ae Rin dalam dunia keartisannya.
Setelah urusannya selesai, Lee Ae Rin dan manajernya bertemu Young
Joo. Saat menyapa pemuda itu, Manajer Choi tidak sengaja mengatakan
tentang ibu kandung Young Joo yang masih hidup. Tentu saja Young Joo
syok mendengar hal ini. Selama ini, Young Joo tahu bahwa dirinya bukan
anak kandung menantu keluarga itu, namun ia tak menyangka bahwa ibu
kandungnya masih hidup.
Young Joo pun bertanya
pada kakeknya tentang kebenaran itu, tapi kakek dan ibu tirinya malah
marah mendengar pertanyaan Young Joo. Maka Young Joo pun mencari Lee Ae
Rin untuk mencari tahu kebenaran tentang ibu kandungnya.
Lee
Ae Rin pun menceritakan tentang siapa ibu kandung Young Joo yang
dulunya ternyata sahabat Lee Ae Rin, yang jatuh cinta pada ayah Young
Joo, hingga lahirlah Young Joo. Namun karena ayah Young Joo yang telah
sakit-sakitan akhirnya meninggal tak berapa lama setelah Young Joo
lahir, Ibu Young Joo yang tak sanggup mengurus Young Joo dengan keadaan
ekonominya, akhirnya memberikan Young Joo untuk diurus oleh kakek Young
Joo bahkan secara hukum, Young Joo didaftarkan sebagai anak dari istri
sah ayah kandungnya.
Lee Ae Rin pun bercerita,
bahwa setelah hari pemakaman ayah Young Joo, dia tak pernah lagi
melihat ibu kandung Young Joo yang mungkin kini tinggal dengan anak
lelaki pertamanya. Young Joo bertanya dimana kemungkinan ibu kandungnya
tinggal, karena dia ingin tahu apakah alasannya membuang Young Joo ke
keluarga itu hanya karena alasan ekonomi, atau memang karena memang
tidak menginginkannya. Lee Ae Rin malah naik pitam, dan berkata, Young
Joo tidak perlu menemui ibu kandungnya, karena orang yang tega membuang
anaknya sendiri bukanlah manusia.
Harapan
terakhir Young Joo adalah brandalan yang selalu mengaku sebagai
kakaknya. Bila selama ini Young Joo tidak meladeninya, kini Young Joo
lah yang buat gara-gara dengan berandal itu hingga akhirnya mereka
berdua dibawa ke kantor polisi.
Tujuan Young Joo
berhasil, Ibu berandal itu pun datang, dan tentu saja, akhirnya Young
Joo pun bertemu dengan Ibu kandungnya, namun sayangnya ibunya tidak
ingin mengakuinya sebagai anak. Ibunya berkata bahwa Young Joo hanya
harus hidup baik-baik di rumah itu, dan berhasil menjadi orang sukses
yang bisa membuat kakeknya bangga.
Di kantor
polisi yang sama dengan yang didatangi Young Joo, Jung Eun sedang
bertanya tentang perkembangan laporannya tentang kehilangan ibunya.
Namun sepertinya laporannya tidak ada perkembangan, apalagi Jung Eun
belum berhasil mengetahui nama ibu kandungnya tersebut. Jung Eun yang
sedang bersedih karena belum juga berhasil menemukan ibunya melihat
Young Joo yang sedang ditolak ibunya. Jung Eun yang merasa memiliki
emosi yang sama dengan Young Joo yang ingin diakui oleh ibunya berteriak
pada Ibu kandung Young Joo bahwa, apa salahnya bila seorang anak ingin
diakui oleh ibunya, dan mengapa seorang ibu begitu tega meninggalkan
anak kandungnya sendirian. Namun Ibu Young Joo tak menggubris kata-kata
Jung Eun.
Jung Eun kembali ke kantor polisi dan
masih penasaran dengan kabar ibunya, namun polisi yang menangani laporan
Jung Eun, meminta gadis itu untuk menyerah, karena akan sulit sekali
bagi Jung Eun untuk menemukan ibunya yang telah hilang (sebenarnya
meninggalkannya) selama belasan tahun itu. Jung Eun akhirnya hanya bisa
menangis sambil memanggil-manggil “Omma,, ommma” dan Young Joo melihat
hal tersebut.
Young Joo yang tidak tega melihat
tangisan Jung Eun mendekati gadis itu, lalu bertanya “apa kau lapar?”
Young Joo mengajak Jung Eun memakan Mie panas dalam cuaca dingin di
sebuah warung yang ada di pasar tradisional dan berbaik hati membuka kan
sumpit untuk Jung Eun. Mereka menikmati Mie yang mereka makan dengan
gembira.
Selesai makan mereka berjalan bersama,
saat melewati sebuah jembatan Jung Eun berkata bahwa dia tidak membenci
ibunya meskipun ibu kandungnya itu telah meninggalkan dia 3 bulan
setelah dia dilahirkan, Jung Eun menyarankan pada Young Joo, Young Joo
pun jangan membenci ibunya. Jung Eun berkata, jika Young Joo membenci
ibunya, Young Joo hanya akan lelah sendiri.
Jung
Eun pun berkata, “Nenekku pernah berkata, saat kau sedih, kesepian atau
merasa bersalah, jangan terus menyimpannya dalam hati. Karena jika itu
terus disimpan dalam hati, maka akan timbul bibit keburukan yang
tertanam dalam hatimu dan akan tumbuh menjadi duri”
Young Joo bingung dengan perkataan Jung Eun dan bertanya: “Apa maksudmu?”
Jung Eun kembali menjelaskan: “Setiap kali aku menangis, Nenek selalu bilang,, Aigo,, hatimu akan dipenuhi oleh duri”
Young
Joo: “Jadi, saat kau menangis seperti sekarang, bibit keburukan akan
tertanam di dalam hatimu dan menjadi duri? Jika kau menangis selama satu
jam duri itu akan menjadi sebesar pohon?”
Jung Eun baru tersadar: “
Kau sudah menemaniku lebih dari satu jam? Bagaimana mungkin? Tapi tenang
saja itu tidak akan terjadi, karena malaikat penjagaku akan
mencegahnya.
Young Joo: “Apa?”
Jung Eun: “Malaikat penjagaku. Saat
aku merasa sedih dan hatiku dipenuhi duri, dia akan membantuku
mengancurkan duri tersebut. Terima kasih”
(Jadi Jung Eun menganggap
Young Joo sebagai malaikat penjaganya? Hahaha,, Young Joo sampe bengong
mendengar ucapan terima kasih Jung Eun).
Young Joo: “Dasar,, jangan bilang apa-apa lagi, Lebih baik kita cepat pergi dari sini, Gummo
(Gummo - artinya gadis kecil)
Jung
Eun: “Kau selalu memanggilku Gummo.. gummo,, suatu saat kau akan
melihatku tumbuh dewasa dan menjadi wanita yang sangat seksi”
Young Joo: “memangnya kau mengerti apa yang dimaksud dengan seksi?”
Jung Eun: “mengapa bertanya begitu? aku hanya belajar hal itu dari kakek”
Young
Joo tertawa mendengar jawaban Jung Eun, dan merekapun tertawa bersama.
Young Joo mengajak Jung Eung segera pergi dari jembatan itu dan
melanjutkan perjalanan mereka untuk pulang.
Jung
Eun baru tersadar, jika saat itu sudah larut. Dia membuka pager
miliknya dan mencari telepon umum, karena teringat pada pesan Yoo Kyung
di pager nya. Jung Eun pun menemukan telepon umum dan mendengarkan pesan
Yoo Kyung yang menunggunya di suatu tempat. Sementara itu, Young Joo
yang mengantar Jung Eun ke telepon umum membeli sebuah syal berwarna
merah.
Jung Eun yang telah selesai mendengarkan
pesan Yoo Kyung, segera keluar dari telepon umum dan berpamitan pada
Young Joo yang belum selesai belanja. Saat Young Joo berkata, tunggulah
sebentar, karena Young Joo akan mengantarnya, Jung Eun menolak, karena
dia harus segera menemui seorang teman. Saat Jung Eun berpamitan untuk
pergi, Young Joo menahannya sejenak.
Young Joo: "Tunggu,,, minggu depan ada film yang menarik, apakah kau ingin melihatnya bersamaku?”
Jung Eun tersenyum dan mengangguk, Young Joo pun kegirangan
Young Joo: "kalau begitu, kamis minggu depan, mari kita bertemu disini jam 5 sore, bagaimana?"
Jung Eun: “Baik, kamis minggu depan jam 5 sore”
Young Joo: “pergilah”
Jung Eung: “iya”
Jung
Eun pun pergi dengan sepedanya meninggalkan Young Joo yang masih
berdiri di depan penjual syal dengan wajah yang penuh senyum gembira.
Di
sebuah restoran, Yoo Kyung sedang menunggu Jung Eun, diganggu oleh
seorang pemuda yang mengajaknya untuk makan di meja pemuda itu dan
teman-temannya. Tapi Yoo Kyung tak mempedulikan pemuda itu, dan hanya
melongok keluar, mencari Jung Eun yang belum juga datang. Merasa kesal
karena diganggu terus, Yoo Kyung pun keluar dari restoran dan menunggu
Jung Eun di luar.
Jung Eun yang sedang menaiki
sepedanya untuk menemui Yoo Kyung, terjatuh karena menabrak orang, ini
membuatnya semakin terlambat untuk menemui Yoo Kyung.
Yoo
Kyung diikuti oleh para pemuda yang mengganggunya direstroran tadi, dan
hal itu terlihat oleh teman sekolahnya. Yoo Kyung pergi ke telepon umum
dan meninggalkan pesan di pagernya Jung Eun
“Jung Eun, mengapa kau tidak datang juga, cepatlah datang, aku sangat takut”
Para
pemuda tadi mendatangi Yoo Kyung dan mengajak Yoo Kyung bermain, Yoo
Kyung menolak dan mencoba kabur dari para pemuda itu, namun mereka
segera mengejar Yoo Kyung.
Jung Eun akhirnya
sampai di restoran tempat dia dan Yoo Kyung janjian, tapi tak menemukan
Yoo Kyung. Dia bertemu dengan teman sekelasnya yang tadi melihat Yoo
Kyung diikuti para pemuda. Jung Eun bertanya apakah mereka melihat Yoo
Kyung, mereka berkata mereka melihatnya berjalan ke arah sana, saat Jung
Eun akan beranjak untuk menemui Yoo Kyung, kedua temannya memperingati
Jung Eun untuk hati-hati, mungkin karena Yoo Kyung diikuti pada pemuda
nakal.
Benar saja, Yoo Kyung memang sedang diganggu pemuda itu di
sebuah gang sempit. Mereka mendorong Yoo Kyung ke tumpukan kardus sampah
dan mengambil tasnya. Yoo Kyung kesal dan berteriak, salah satu pemuda
itu malah menamparnya. Yoo Kyung mencoba melawan, dengan memukul-mukul
para pemuda itu dengan tas-nya. Mereka jadi marah dan mencoba menyerang
Yoo Kyung hingga membuat tangan gadis itu berdarah. Yoo Kyung pun mulai
menjerit.
Jung Eun yang sedang mencari Yoo Kyung, menemukan syal Yoo Kyung yang terjatuh, tidak lama dia mendengar teriakan Yoo Kyung.
Jung
Eun pun akhirnya menemukan Yoo Kyung yang diserang pada pemuda, dia
berusaha menolong Yoo Kyung dengan berteriak meminta pertolongan.
Untungnya ada tiga orang lelaki yang lewat jalan itu dan melihat para
pemuda itu menyerang Yoo Kyung dan menghalangi Jung Eun yang berusaha
menolong Yoo Kyung.
Para lelaki itu pun bertanya
apa yang dilakukan para pemuda itu, ketakutan karena perbuatannya
dilihat orang dewasa, merekapun pergi meninggalkan Yoo Kyung, dan ketiga
lelaki itu mengejar para pemuda yang menyerang Yoo Kyung. Jung Eun
bertanya apakah Yoo Kyung baik-baik saja? dengan gemetar, Yoo Kyung
berkata bahwa dia baik-baik saja sambil menangis sesegukan, walaupun
penuh darah di tangan dan wajahnya. Jung Eun pun jadi merasa bersalah.
Dia mengantar Yoo Kyung ke rumah sakit untuk mengobati luka di
tangannya.
Saat keluar dari rumah sakit, Yoo
Kyung yang sudah tenang bertanya tentang perkembangan laporan Jung Eun
tentang ibunya di kantor polisi. Jung Eun hanya menggeleng lesu, dan
berkata dia belum menemukan apapun, tapi tenang saja, suatu saat dia
pasti bisa menemukannya. Jung Eun lalu menceritakan pertemuan keduanya
dengan pemuda yang ditemuinya waktu itu pada Yoo Kyung, dan meminta
maaf, Jung Eun jadi terlambat menemui Yoo Kyung karena makan mie bersama
pemuda itu. Yoo Kyung bilang tidak apa-apa, dan malah mengajak Jung Eun
untuk menginap dirumahnya.
Saat sampai di rumah
Yoo Kyung, Jung Eun dan Yoo Kyung, mendengar ibu Yoo Kyung sedang
menelpon seseorang dan berkata bahwa dia tak sanggup lagi mengurus putri
dari orang yang ditelponnya. Yoo Kyung syok mendengar hal itu, dan dia
mengerti bahwa sebenarnya orang yang dia anggap sebagai ibunya ternyata
bukan ibu kandungnya. Dia meminta penjelasan pada ibunya, dan ibunya
menceritakan bahwa Yoo Kyung memang bukan anak kandungnya. Dia juga
menceritakan bahwa ibu kandungnya memberikan uang padanya untuk
membesarkan Yoo Kyung. Ibunya mulai berteriak pada Yoo Kyung untuk tak
lagi memanggilnya ibu, saat Yoo Kyung terus memanggilnya ibu.
Saat
ibu Yoo Kyung melihat Jung Eun, dia malah meminta Jung Eun memabawa Yoo
Kyung ke panti asuhan juga. Ibu Yoo Kyung segera masuk kamar dan
menepis Yoo Kyung yang mencoba mencegahnya hingga Yoo Kyung terjatuh.
Jung Eun berusaha membantu Yoo Kyung berdiri, tapi Yoo Kyung malah
meminta Jung Eun pergi. Yoo Kyung yang sedang emosi pun, akhirnya malah
berteriak pada Jung Eun dan memintanya untuk segera pergi.
Yoo
Kyung jatuh terduduk di sisi tempat tidurnya, karena harus menghadapi
kenyataan bahwa ternyata selama ini dia di buang oleh ibunya.
Di
tempat lain,, Aktris Lee Ae Rin sedang menyesap alkoholnya dan
berteriak kesal pada dirinya sendiri. Ibu kandung Young Joo pun berjalan
di jalan dalam keadaan mabuk dan menabrak orang, kemudian memarahi
orang itu. Sementara Young Joo berdiri didepan rumah kakeknya, dengan
keadaan hati galau setelah bertemu dengan ibu kandungnya.
Jung Eun pun merasa tak tenang, hingga dia tak bisa tidur, saat adik-adik di panti asuhannya sedang lelap tertidur.
Pagi
hari pun datang, ibu Yoo Kyung terbangun dengan kepala pusing, dan
mendapati sebuah tangan terluka yang memeluk dirinya, tangan siapa lagi,
kalau bukan tangan Yoo Kyung yang terus menahannya untuk tidak beranjak
dari tempat tidur dan malah semakin erat memeluknya.
Yoo Kyung pergi
ke sekolah, dan mendengar teman-teman sekolahnya membicarakan dia yang
telah diserang oleh para pemuda jalanan. Yoo Kyung awalnya bingung
bagaimana kabar itu bisa tersebar di sekolah, tapi dia malah memergoki
Jung Eun yang sedang menceritakan kejadian sebenarnya pada dua orang
teman sekolahnya yang salah paham terhadap insiden penyerangan itu.
Yoo
Kyung pun jadi kesal pada Jung Eun. Dia bahkan menampar Jung Eun saat
mereka berbicara berdua di dalam kelas. Jung Eun mencoba menjelaskan
bahwa dia tak bermaksud menceritakan insiden itu pada orang-orang, dia
hanya ingin meluruskan rumor tidak benar yang tersebar. Tapi Yoo Kyung
kadung kesal pada Jung Eun dan berkata:
“Semua ini karena mu, karena
aku menunggumu, Tapi apa? Kau malah pergi makan mie bersama pemuda yang
bahkan tidak kau ketahui namanya”
Jung Eun meminta maaf, tapi hati
Yoo Kyung yang memang sedang terluka tidak mau memaafkan Jung Eun dan
malah mulai mencerca Jung Eun dengan mengatakan bahwa Jung Eun adalah
orang yang paling menjijikan sedunia, karena berpura-pura merasa kasihan
padanya saat dihadapannya, tetapi dibelakangnya malah membicarakannya
dengan orang lain.
Yoo Kyung bahkan berkata, “Meski aku tidak akan
bertemu denganmu lagi, aku masih ingin pindah sekolah. Jika suatu hari
kita bertemu kau harus berpura-pura tidak mengenalku. Jangan pernah
muncul lagi dihadapanku”
Jung Eun yang merasa
bersalah sekaligus terluka dengan apa yang terjadi antara dirinya dan
Yoo Kyung hanya bisa menatap kepergian Yoo Kyung yang kini telah
membencinya.
Sinopsis The Thorn Birds episode 1.
Hari Janjian Young Joo dan Jung Eun pun tiba. Young Joo menunggu Jung
Eun di tempat janjian mereka tepat jam 5 sambil membawa syal merah yang
dibelinya hari itu untuk dihadiahkan pada Jung Eun. Young Joo lama
menunggu, namun Jung Eun tak kunjung datang. Jung Eun yang sedang tak
enak hati karena bertengkar dengan Yoo Kyung, baru ingat dengan janjinya
dengan Young Joo. Jung Eun segera berlari ke tempat janjian mereka,
namun Young Joo sudah tak ada. Ternyata Young Joo sedang mencari rumah
Jung Eun di tempat pertama kali mereka bertemu namun tak berhasil
menemukannya.
Young Joo pun akhirnya pergi sekolah ke luar negeri,
saat pergi dia memakai Syal merah yang tadinya akan diberikannya pada
Jung Eun. Sementara Jung Eun sering datang ke jembatan tempat mereka
janjian, berharap bisa bertemu Young Joo di tempat itu dan meminta maaf
padanya karena tak menepati janji.
0 komentar:
Posting Komentar