Episode 1
Jika kita pergi ke Afrika dan semua tanda-tanda itu di korea, apa yang akan rasanya? Kita akan bingung ke mana kita, Afroca atau Korea. Kemudian, kita akan orang asing berpikir ketika mereka melihat tanda-tanda bahasa Inggris di korea? Mereka harus mulai mengajar bahasa englsh. Bukan hanya itu tetapi, tes dan peningkatan tingkat pengajaran bahasa Inggris. Bagi mereka yang hampir tidak dapat mengatakan sebuah kata untuk orang asing?
Ada cara terbaik untuk menangani hal ini. Mereka yang Tahu itu, menang. Mereka yang tidak, kalah. Tempat itu adalah Real School.
Di Aula Real School, seorang siswi
tengah berpidato perpisahan untuk para siswa dan para guru. “ Ledies and
Gentlemen. I’m sincerely honored to have been chosen as representative
of our school. When I first arrived here, I couldn’t even spell the word
of Donut! However, my English has improved to the point where I can
make sentence with foreigners. This is because of the teachers and the
curriculum of Real School. For those who are unsure of which to go to,
here’s a helpful tip. Don’t go back and forth form different school, but
come to Real School. You won’t regret it! Real School is Real. If you
come to Real School you will not be disappointed! Just enjoy your time
at REAL SCHOOL. Thank You!.” Semua orang pun bertepuk tangan. Kepala
sekolah bangga pada murid-muridnya.
Setelah semua orang meninggalkan ruangan,
seorang siswa masih duduk di bangku. Ia menangis karena ia tidak lulus
lagi. Ia adalah Yoon Bong Gil. Bong gil sudah 3 tahun berada di Real
School.
Pada sebuah pertemuan, dimana disitu juga ada ibu Do Ji Han seorang pembicara mengtakan “ada siswa yang menjawab semuanya dengan benar ketika ujian dan tidak bisa ke Harvard. kenapa dia gagal? tidak ada cukup poin untuk lulus esai. ada banyak anak-anak pintar, tapi apa yang diperlukan untuk lulus ujian ini? Sebuah pengalaman yang berbeda dan cerita baru! Tidak sederhana namun berbeda secara keseluruhan sebuah ujian”. Ibu Do Ji Han memikirkan sesuatu sejenak.
Setelah pertemuan itu berakhir Ibu Ji Han mengobrol dengan teman-temannya di sebuah café. Mereka mengatakan :
>> “Anakku sukarela semua tahun sekolahnya. Anak saya pergi ke negara itu untuk membantu.Jadi, apa yang ji han lakukan untuk esainya?”
“Apa? Kamu pikir Ji Han ku tidak memiliki apa pun untuk ditulis? Tulisannya sangat baik. Ia keluar sebagai wakil sekolah.” bela ibu Ji han.
> Aku tahu Jihan cerdas! Dia tidak punya teman atau bersosialisasi, tetapi ia memiliki otak yang cerdas.
>> Benar. Jihan pasti akan mendapatkan nilai sempurna ketika SAT. Namun, skor SAT bukanlah segalanya.
Di ruang kepala sekolah, guru
beserta Kepala Sekolah sedang membicarakan tentang murid di sekolah
mereka. Kepala sekolah berencana menjadikan siswa yang tidak pandai
dalam bahasa inggris bisa berbahasa inggris dengan baik. mereka
memperdebatkan masalah ini. Lalu kepala sekolah menunjukkan kepada
guru-guru tentang Real School.
Pertama, Seorang siswa yang melamar
kerja ( atau apalah itu) tidak memiliki point yang cukup. Ia hampir
dinyatakan tidak diterima tetapi setelah ia menunnjukkan sertifikat yang
menyatakan ia siswaReal School ia langsung diterima.
Kedua, di Harvard University seorang
siswa real School tengah berbicara dengan seseorang dari Harvard (entah
siapa) begitu ia menunjukkan bahwa ia siswa Real School orang itu
terlihat begitu senang dan bangga.
Ketiga, Seorang laki-laki gendut tengah
kencan dengan seorang wanita. Ketika wanita itu bertanya “ apakah kau
punya rumah? “ ia menjawab “ tidak.” “ Apakah kau punya mobil?”. “
tidak”. “ Kau tidak punya rumah, mobil, untuk apa aku dating kesini?”
.”Tunggu, Aku adalah siswa dari Real School”. Lalu wanita itupun
memeluknya.
Kembali lagi ke rapat. Seorang gurutidak setuju dengan usulan itu namun kepala sekolah mengancamnya. Dan akhirnya ia setuju.
Dirumah Do Ji Han, ibunya sedang
membujuknya untuk mau sekolah di Real School tapi Ji han menolak ia
justru mengatakan bahwa itu adalah sekolah bodoh. Tapi ibunya tidak akan
diam saja ia akan tetap membuat Ji han berekolah di real School.
Di sebuah café, ada Dong Ho, Su Yeon, dan
Yong Hwa sedang minum. Ketika Yeon sedang minum ada minuman yang tersisa
di mulutnya. dan Dong Hoe menegurnya, tapi Yeon malah menyuruh Dong Ho
untuk membersihkannya.
Dong Ho akan mencium bibir Yeon tapi keburu ada Yong Hwa yang membersihkannya (hehehe gag jadi deh!).
Lalu, Dong ho menerima telepon dari ibunya. Ia beralasan bahwa ia sedang belajar padahal ia sedang ngobrol. Yeon menyuruh Yong Hwa untuk menghidupkan tape recorder agar seolah-olah mereka sedang belajar. Tapi, yong hwa salah memilih suara yang muncul justru lagu. Akibatnya ia dimarahi oleh Yeon dan Dong Ho.
Seorang gadis ( Ju Da Young) sedang
menjual kue beras buatan neneknya. Ia berteriak-teriak. Dia bersama
ketiga adiknya. Adik perempuannya mengtakan “ Kak, aku lapar.” Da Young
menjawab “ Setelah menjual semua makanannya kita akan beli makanan.
Tunggu sebentar lagi.” Ada seseorang yang memotretnya diam-diam (
mencurigakan ).
Kembali ke café tempat dong ho berada. Yeon
masih memarahi Yong Hwa atas kejadian tadi. Yong hwa membahas tentang
Real School. Yeon mengatakan bahwa ia pernah mengikuti tes masuk ke Real
School tapi ia ditolak. Begitu juga dengan Yong hwa. Lalu, ketika
mereka sedang asyik berbincang-bincang tiba-tiba Yong hwa menemukan
sesuatu d internet. Ia melihat foto seorang gadis penjual kue beras .
Dan itu adalah Da Young. Ternyata fotonya menyebar di Internet.
Da young tetap berteriak-teriak di pinggir
jalan untuk menjajakan dagangannya. Banyak orang yang memotretnya.
Padahal ia sudah melarangnya. Memotret tanpa membeli.
Dari kejauhan ada seorang diatas mobil yang
memperhatikannya. Lalu ia turun dan membeli kue beras Da Young.
Laki-laki itu berkata “ bungkus semuanya”. Betapa kagetnya Da young,
tapi ia sangat senang. Tapi, uang yang dibeikan laki-laki itu terlalu
besar dan Da young tidak memiliki kembalian.
Laki2 itu bertanya “ mereka adikmu?”.
“
iya. mereka adikku. Ini adikku ( menunjuk ke gendongan dibelakangnya)
umur 100 hari. Dan mereka adik ke 4 dan ke 5. Yang ke 2 dan ke 3 ada
dirumah. Yang ke 7 dan ke 8 berada di dalam box bayi. Dan yang ke 9 ada
di dalam kandungan.” jawab Da Young.
“ Apa pekerjaan orang tuamu?”
“ Mereka memiliki restoran kecil, tapi lebih banyak lalat daripada pelanggan.”
“ Berputarlah. Apakah kamu mau mendapat lebih banyak uang?”
“ Tentu saja.”
“ Uang yang sangat banyak.”
“Huh.”
“ Percaya padaku.”
Kepala sekolah berniat membuat sedikit
perubahan. Salah seorang guru mengusulkan untuk mengawali bagaimana
kalau bus sekolah. Tapi itu ditentang oleh guru lain. Ia berpendapat itu
terlalu tua. Tapi yang satu lagi setuju ( hah..membingungkan ).
Kim Dong Bum sedang memergoki pacarnya bersama laki-laki lain. Dong Bum marah mengapa pacarnya selingkuh.
Dan wanita itu bilang bahwa ia berselingkuh
dengan anak kuliahan itu lebih baik daripada dengan Dong bum yang
bodoh. Dan karena itu Dong Bum bertekad akan menjadi anak kuliahan juga.
Dong ho bingung atas perintah ibunya yang menyuruhnya sekolah ke Real School. Ia terus mengeluh.
Di café, Su yeon dan Yong hwa membicarakan tentang Dong Ho.
“ Tapi kata mereka ibu Dong ho tidak bercanda. Mungkin dia akan benar-benar mengirim Dong Ho ke Real School.” kata Yong hwa.
Tapi
Su yeon tidak ingin bepisah dengan Dong ho. Jika itu terjadi Yeon akan
mengikutinya pergi ke manapun Dong Ho pergi. Dan Yong hwa senang Karena
itu berarti ia bebas. Tetapi, Yeon tidak akan membiarkan itu terjadi.
Yong hwa harus ikut juga kemanapun Yeon pergi. Meskipun Yong hwa tetap
bersikeras untuk tidak ikut, tapi tetap saja Yeon tidak mengijinkannya.
Da Young dan adik-adiknya sedang di rumah
makan. Adik-adiknya makan dengan lahap. Ia mensehati adiknya unutk
mengikuti kata-kata ibu dan neneknya.
“ Kemana kamu akan pergi?” Tanya adik perempuannya.
“ Ke tempat yang bagus.” jawabnya.
“ Apakah kamu pergi untuk mendapatkan uang?”
“ Iya.Untuk mendapatkan uang.”
Ji han akan berangkat untuk ujian. Ibunya
khawatir karena udara sangat dingin. Tapi Ji han mengatakan bahwa ia
akan baik-baik saja. Sepertinya ibunya memiliki sebuah rencana untuk Ji
han.
Ditengah jalan Ji han tiba-tiba diculik.
Dan ini merupakan rencana Kepala sekolah Real School dan Ibu Ji han.
0 komentar:
Posting Komentar