Kamis, 16 Februari 2012

Pianist "Movie KBS"

Pianist(KBS movie favorit)



드라마 스페셜 - 피아니스트
Directed by : Moon Joon-ha (문준하)
Screenplay by : Park Eun-yeong-I (박은영)
Cast Han Ji-hye (한지혜), Minho (민호), Choi Philip (최필립),...


"Sinopsis Part 1"
 
 
Cerita dimulai dari perjalanan paman dan Oh Jero yang mengendarai pick up mengangkut sebuah piano. Jero bekerja sebagai teknisi piano. pamannya bertanya, dia jatuh cinta padaku 'kan? Aku merasakan perasaan yang begitu kuat. Apa kau tahu sesuatu tentang wanita?. Jero jawab, Paman, apa kau begitu menyukai wanita?. Ada sesuatu tentang mereka, ya, Aku hidup untuk mengencani mereka, sahut Paman. Jero hanya tertawa dan pamannya minta dibelikan rokok.
Mereka mampir di sebuah kedai untuk membeli rokok. Jero yang sedang makan es krim, tiba-tiba saja ditabrak oleh seorang wanita, recehannya pun jatuh. wanita itu membeli sepasang stocking dan masuk ke bagian belakang kedai untuk memakainya. Jero yang sedang mengambil uang recehannya yang jatuh, tak sengaja melihat wanita yang sedang memakai stocking itu. Ia terpana(melongo maksudnya).

Wanita itu merasa dilihatin, trus melihat Jero dan bergegas keluar dari kedai. Jero pun segera keluar, kembali ke mobilnya. Pamannya nanya, mana rokoknya? Jero diam saja, trus Pamannya berteriak minta rokok.

Wanita tadi sepanjang jalan berlari untuk segera sampai di sekolah. Wanita itu bernama Yoon Insa. Ia menunggu lampu merah mau menyeberang jalan. Tanpa disadarinya, Jero juga lewat situ, berhenti karena lampu merah dan masih berkutat dengan pamannya yang minta rokok.


Di sekolah, Insa sedang berjalan bersama wakasek. Wakasek itu bilang kalo kontrak Insa di sekolah itu akan segera berakhir dan tak pasti diperbarui lagi. Ia juga bilang kenapa Insa membuat para orang tua wali komplain. Insa pun hanya menjawab ya dan ya. Wakasek melanjutkan, akhir-akhir ini banyak anak-anak yang tidak mengambil sampah mereka di koridor. Wakasek pun harus mengambil sampah-sampah tersebut, dan wakasek tampak kesakitan saat membungkuk ngambil sampah. melihat hal itu, Insa menawarkan diri untuk mengambili sampah-sampah di koridor. Ada anak-anak yang melihatnya terus menyapanya. Tiba-tiba ponselnya berdering, dan Jung Woo pacarnya menelepon.

Insa dan pacarnya dinner di sebuah resto. Jung woo bilang kalo pemilik resto begitu menyukai piano. Insa bilang, aku tahu, impianku adalah menjadi seorang pianist. Jung Woo nanya kenapa kamu menyerah?. Kau tahu, aku tak berbakat dan tak punya uang. Jung woo bilang, akan menarik jika Insa bisa mulai belajar dan yakin kalo dia akan berhasil. Lalu kenapa tidak dicoba?. Insa bilang sudah terlambat, tahun depan dia akan berusia 30 tahun.

Jung woo menarik keluar sebuah kotak kecil dan memberikannya pada Insa. Ia meminta ma'af pada Insa bahwa dia tidak bisa menemaninya saat ulang tahun Insa. Insa mengambil kotak itu dan sedikit berharap itu cincin (sepertinya, kalo ngeliat ekspresinya). Begitu dibuka, jeng jeng, ternyata isinya anting. Insa sedikit kecewa.Di mobil, Jung woo bilang kalo dia gak bisa nganter Insa pulang karena dapat telefon dari RS. Insa bilang tak apa. Jung woo bilang kalo dia akan ada di Boston selama satu bulan untuk melaksanakan penelitian dengan profesor Park. Insa mengerti lalu keluar dari mobil. kemudian dia balik masuk lagi dan tanya ke Jung Woo, bagaimana dengan hubungan mereka? ia menegaskan tentang pernikahan.

Jung woo bilang untuk bersabar sebentar. Dia bilang kalo ortunya merancang sebuah perjodohan untuknya dengan seorang dokter dan sepertinya dia tak bisa menolak. Dia meminta Insa agar memahami situasinya tapi dia yakin ortunya akansegera menyerah. Insa bilang menyerah? Aku seperti perampok. Kenapa aku harus mengharapkanmu dan orang tuamu? ayo kita akhiri saja. Kita putus. Lalu Insa keluar dari mobil dan jungwoo mengejarnya.

Jung woo bilang kita sudah pacaran 5 tahun. Masa-masa kita bersama selama ini apa tak berharga bagimu. Insa bilang tidak begitu berharga, menunggumu, aku seperti idiot, begitu bodoh dan buang-buang waktu. Jung woo bilang kau pikir ini tak berat bagiku, baiklah kita putus, dan segera kembali ke mobil, pergi. Insa yang jalan kaki sadar kalo tasnya masih di mobil Jung woo. Terus dia teriak-teriak biar Jung woo berhenti sampai ngelempar kedua sepatunya ke mobil Jung woo. Jung woo trus jalan tak menggubrisnya. Insa nangis sambil teriak-teriak dan makin nagis lagi pas liat sepatunya dilindes pick up.

Sopir pick up turun, dan itu adalah Jero. Dia memberi tumpangan pada Insa yang gak pake sepatu. Di mobil, Insa menelepon seseorang mengabarkan kalo dia ada di mobil Jero dan bilang kalo terjadi sesuatu pada dirinya, segera telefon polisi. Insa nanya ke Jero, apa dia teknisi piano?. Jero bilang ya. Jero bingung di mobil, dan akhirnya nyetel radio. Terdengar suara yang begitu sedih, jadi dia matikan radionya. Insa menghidupkan lagi radionya dan mendengarkan sambil meratapi nasibnya.

Begitu sampai di depan rumah, jJero mengambil sesuatu didasbor depan Insa. Insa sedikit kaget, mengira Jero ngapain. Ternyata Jero ngambil kain dan staples, lalu membuatkan sepatu untuk Insa. Insa bilang sepatunya bagus dan berterimakasih. Terima kasih, serona piano-ssi. Jero melihat Insa pergi.
 
 " Pianist PArt 2"
Seusai mengantar Insa, Jero segera pergi ke sebuah tempat yang memanggilnya untuk memperbaiki piano. Ternyata tempat itu adalah resto dimana Insa dan Jung woo dinner bareng. Manajer resto mendatangi Jero dan tanya kenapa terlambat?. Jero mengatakan ada sesuatu yang harus diselesaikannya tadi. manajer melanjutkan bahwa pianonya tidak beres dan pianist mereka hanya mempercayai Jero untuk memperbaikinya. Lalu ia bilang harus pergi karena mau makan dengan anaknya. Jero mengerti dan setelah manajer pergi ia mulai memperbaiki piano.
Setelah selesai, Jero memandang ke sekelilingnya, ternyata tidak ada orang. Ia pun memainkan piano tersebut dan hasilnya benar-benar daebak. Kelihatan kalo dia sungguh mahir main Piano.
Di rumah, saat Jero sedang memperbaiki piano, pamannya datang. Pamannya bilang sebagai anak sma yang dropped out di tahun keduanya, kupikir kau perlu menjalani student day untuk belajar bagaimana mengencani seorang gadis.

Anak sma berkencan di kampus. Kau sudah berusia 21 tahun. Bagaimana bisa kau jadi begini?. Jero menjawab, Kampus? itu hanyalah halaman sekolah saja. Pamannya jawab kalo kampus atau halaman sekolah sama saja artinya. Hidupmu akan berjalan mulus tanpa ayahmu. Jero hanya bilang, lagi. Paman melanjutkan, kau akan lulus sma seperti yang lainnya, siapa tahu kau bisa kuliah. Lalu paman meminta Jero untuk memainkan pianonya, yang bagian Jang Yoonjung. melihat Jero tidak menggubrisnya, Paman bilang kalo lebih baik dia memukul balok untuk menari, lalu pergi.

Setelah paman pergi, Jero mendapat telefon dari Insa untuk datang ke sekolah tempat Insa mengajar. Insa memintanya untuk memperbaiki piano dan tanya kapan kira-kira selesainya. Jero bilang mungkin besok. Lalu, salah satu murid Insa masuk, dan mereka pun mulai berlatih. Anak tersebut beberapa kali membuat kesalahan dan bilang pada Insa kenapa tidak menyadari kesalahan yang dibuatnya. Ia juga bilang kalo Insa bukan guru yang baik. Insa bilang karena terlalu banyak kesalahan yang dibuat anak itu, ia tidak bisa menegurnya terus-terusan. akhirnya Insa menyudahi latihan mereka hari itu.

Keesokannya, Jero sedang bersiap-siap mau pergi ke sekolah. Pamannya bilang dulu saat sekolah, Jero gak pernah berangkat sekolah, tapi sekarang Jero malah tiap hari pergi ke sekolah. Dia juga tanya ada apa dengan rambut Jero. Rambut Jero klimis soalnya. Jero merapikan rambutnya.

Di sekolah, Jero melihat Insa sedang ditegur oleh wakasek. wakasek bilang apa Insa mau dipecat?Mengajar tanpa perencanaan? Insa menjawab kalo muridnya belum cukup baik untuk latihan Czerny 40. Wakasek malah bilang, kalo murid-murid sudah belajar selama dua tahun masa belum bisa, itu artinya kesalahan gurunya. Ini akan jadi evaluasi bagimu, kata wakasek dan pergi.
Anak yang kemarin berlatih lagi dan membuka buku musiknya dibagian chopin. Insa bilang kalo dia tidak bisa melakukannya. Anak itu jawab, bukan dia yang akan memainkannya melainkan Insa. Ia juga mengatakan bahwa ia akan merekam permainan piano Insa karena ibunya ingin tahu seberapa bagus permainan piano Insa. Insa tertohok. kemudian Insa bilang kalo seorang pianist juga perlu berlatih. Anak itu memandangnya untuk menegaskan bahwa Insa harus memainkannya. Insa pun memainkannya. Namun hasilnya tidak bagus. Anak itu bilang kalo dia akan keluar kelas, karena mungkin Insa tidak bisa melakukannya dengan baik karena ada orang melihatnya.


Insa tertohok. kemudian Insa bilang kalo seorang pianist juga perlu berlatih. Anak itu memandangnya untuk menegaskan bahwa Insa harus memainkannya. Insa pun memainkannya. Namun hasilnya tidak bagus. Anak itu bilang kalo dia akan keluar kelas, karena mungkin Insa tidak bisa melakukannya dengan baik karena ada orang melihatnya.Di luar anak itu menguping di balik pintu bersama seorang temannya. Temannya bilang kalo Insa gak bakal bisa memainkannya. Di dalam kelas, Jero melihat Insa, dan memainkan piano menggantikan Insa dengan menakjubkan. Insa pun takjub. Kedua anak yang diluar pun bilang daebak, bahkan semua guru yang sedang berada di kelas samping pun ikut takjub mendengar permainan piano tersebut. mereka semua berkumpul di depan pintu. begitu suara piano tidak terdengar lagi, mereka membuka pintu dan melihat Insa sedang duduk di depan piano, seakan Insa-lah yang memainkannya. tanpa sepengetahuan mereka, ternyata Jero yang sebenarnya memainkan piano itu sedang jongkok di bawah piano. hahaha. Nice boy. "Pianist Part 3"

Setelah Jero memainkan piano dan membuat semua siswa dan guru terpesona, ia dan Insa keluar. di luar Insa memperkenalkan dirinya dan bertanya apa Jero belajar piano dan menyukai chopin. insa mengatakan bahwa chopin-lah yang membuatnya ingin belajar piano. Jero bilang kalo dia main piano hanya untuk kesenangan saja. Insa lalu bilang bahawa Jaro beruntung karena dia adalah salah seorang yang punya bakat dalam piano. Mungkin hanya Insa-lah yang tidak berbakat. lalu Insa tanya, apa Jeri bisa memperbaiki piano yang sudah sangat tua?

Insa sedang merapikan rumahnya, dan bel berbunyi, ternyata Jero yang datang untuk melihat piano tua Insa. saat menekan salah satu tuts, ada tuts yang tidak bunyi. Insa tanya apa jero nggak bisa memperbaikinya? Jero bilang kalo dia akan mencobanya. Di bengkel piano, paman Jero bilang selama 20 tahun dia jadi tukang service piano di Incheon, belum pernah dia melihat piano serusak itu. Jeri bilang kalo mereka bisa memperbaikinya dengan mengganti beberapa bagian. Pamannya hanya menganga dan bilang kalo Jero bukan memperbaiki piano tapi membuat piano.

Insa mendapat pesan dari agen asuransi yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya. setelah itu, ponselnya kembali berdering. Jero menelfonnya dan dengan sedikit ragu, mengajak Insa makan Jajangmyeon. Jero setengah berharap Insa menolaknya, namun Insa menerima tawarannya. Di kedai, Jero makan dengan lahap (kayak orang kelaparan), Insa memandanginya lalu bilang kalo ada sesuatu di pipi Jero (cemot), Jero tak berhasil menghapusnya, lalu Insa membantu membersihkannya dengan tisu. Jero megangin pipi yang tadi dibersihkan.

Setelah itu mereka jalan-jalan. Insa tanya berapa usia Jero. Jero bilang usianya 25 dan Insa bilang kalo usianya 26. Jero lalu bilang kalo sebenarnya usia juga 26 karena orang tuanya salah mendaftarkan tanggal lahirnya. Insa lalu cerita kalo dia ingin menjadi seorang pianist. namun, gadis miskin sepertinya tidak akan mungkin mendapat kesempatan itu. akhirnya dia memutuskan untuk menjadi guru yang baik. ia juga bilang kalo dia bukan pegawai tetap dan tanya apa yang Jero cita-citakan. Jero hanya ingin hidup tidak seperti ayahnya. Insa lalu bilang kalo harini dia berulang tahun.

Jero mengajak Insa ke gudang, disana ada piano. Jero memainkannya dan itu adalah hadiah ulang tahun untuk Insa darinya. setelah memainkannya, Jero bilang kalo Insa adalah orang pertama yang mendengarnya main piano. Insa ternyata menangis terharu. saat ditanya kenapa sama Jero, insa tidak mengatakan apa-apa, lalu Jero menciumnya. Insa pun bilang kalo sebenarnya usianya bukan 26, dan jero pun mengaku kalo sebenarnya usianya bukan 25.

lalu mereka pulang dengan perasaan lebih bahagia. saat mau tidur Jero teringat-ingat sama kejadian tadi. haha.








0 komentar:

Infinite_ nothing overs

Infinite_ nothing overs

Kamis, 16 Februari 2012

Pianist "Movie KBS"

Diposting oleh zakia_liekks di 22.12
Pianist(KBS movie favorit)



드라마 스페셜 - 피아니스트
Directed by : Moon Joon-ha (문준하)
Screenplay by : Park Eun-yeong-I (박은영)
Cast Han Ji-hye (한지혜), Minho (민호), Choi Philip (최필립),...


"Sinopsis Part 1"
 
 
Cerita dimulai dari perjalanan paman dan Oh Jero yang mengendarai pick up mengangkut sebuah piano. Jero bekerja sebagai teknisi piano. pamannya bertanya, dia jatuh cinta padaku 'kan? Aku merasakan perasaan yang begitu kuat. Apa kau tahu sesuatu tentang wanita?. Jero jawab, Paman, apa kau begitu menyukai wanita?. Ada sesuatu tentang mereka, ya, Aku hidup untuk mengencani mereka, sahut Paman. Jero hanya tertawa dan pamannya minta dibelikan rokok.
Mereka mampir di sebuah kedai untuk membeli rokok. Jero yang sedang makan es krim, tiba-tiba saja ditabrak oleh seorang wanita, recehannya pun jatuh. wanita itu membeli sepasang stocking dan masuk ke bagian belakang kedai untuk memakainya. Jero yang sedang mengambil uang recehannya yang jatuh, tak sengaja melihat wanita yang sedang memakai stocking itu. Ia terpana(melongo maksudnya).

Wanita itu merasa dilihatin, trus melihat Jero dan bergegas keluar dari kedai. Jero pun segera keluar, kembali ke mobilnya. Pamannya nanya, mana rokoknya? Jero diam saja, trus Pamannya berteriak minta rokok.

Wanita tadi sepanjang jalan berlari untuk segera sampai di sekolah. Wanita itu bernama Yoon Insa. Ia menunggu lampu merah mau menyeberang jalan. Tanpa disadarinya, Jero juga lewat situ, berhenti karena lampu merah dan masih berkutat dengan pamannya yang minta rokok.


Di sekolah, Insa sedang berjalan bersama wakasek. Wakasek itu bilang kalo kontrak Insa di sekolah itu akan segera berakhir dan tak pasti diperbarui lagi. Ia juga bilang kenapa Insa membuat para orang tua wali komplain. Insa pun hanya menjawab ya dan ya. Wakasek melanjutkan, akhir-akhir ini banyak anak-anak yang tidak mengambil sampah mereka di koridor. Wakasek pun harus mengambil sampah-sampah tersebut, dan wakasek tampak kesakitan saat membungkuk ngambil sampah. melihat hal itu, Insa menawarkan diri untuk mengambili sampah-sampah di koridor. Ada anak-anak yang melihatnya terus menyapanya. Tiba-tiba ponselnya berdering, dan Jung Woo pacarnya menelepon.

Insa dan pacarnya dinner di sebuah resto. Jung woo bilang kalo pemilik resto begitu menyukai piano. Insa bilang, aku tahu, impianku adalah menjadi seorang pianist. Jung Woo nanya kenapa kamu menyerah?. Kau tahu, aku tak berbakat dan tak punya uang. Jung woo bilang, akan menarik jika Insa bisa mulai belajar dan yakin kalo dia akan berhasil. Lalu kenapa tidak dicoba?. Insa bilang sudah terlambat, tahun depan dia akan berusia 30 tahun.

Jung woo menarik keluar sebuah kotak kecil dan memberikannya pada Insa. Ia meminta ma'af pada Insa bahwa dia tidak bisa menemaninya saat ulang tahun Insa. Insa mengambil kotak itu dan sedikit berharap itu cincin (sepertinya, kalo ngeliat ekspresinya). Begitu dibuka, jeng jeng, ternyata isinya anting. Insa sedikit kecewa.Di mobil, Jung woo bilang kalo dia gak bisa nganter Insa pulang karena dapat telefon dari RS. Insa bilang tak apa. Jung woo bilang kalo dia akan ada di Boston selama satu bulan untuk melaksanakan penelitian dengan profesor Park. Insa mengerti lalu keluar dari mobil. kemudian dia balik masuk lagi dan tanya ke Jung Woo, bagaimana dengan hubungan mereka? ia menegaskan tentang pernikahan.

Jung woo bilang untuk bersabar sebentar. Dia bilang kalo ortunya merancang sebuah perjodohan untuknya dengan seorang dokter dan sepertinya dia tak bisa menolak. Dia meminta Insa agar memahami situasinya tapi dia yakin ortunya akansegera menyerah. Insa bilang menyerah? Aku seperti perampok. Kenapa aku harus mengharapkanmu dan orang tuamu? ayo kita akhiri saja. Kita putus. Lalu Insa keluar dari mobil dan jungwoo mengejarnya.

Jung woo bilang kita sudah pacaran 5 tahun. Masa-masa kita bersama selama ini apa tak berharga bagimu. Insa bilang tidak begitu berharga, menunggumu, aku seperti idiot, begitu bodoh dan buang-buang waktu. Jung woo bilang kau pikir ini tak berat bagiku, baiklah kita putus, dan segera kembali ke mobil, pergi. Insa yang jalan kaki sadar kalo tasnya masih di mobil Jung woo. Terus dia teriak-teriak biar Jung woo berhenti sampai ngelempar kedua sepatunya ke mobil Jung woo. Jung woo trus jalan tak menggubrisnya. Insa nangis sambil teriak-teriak dan makin nagis lagi pas liat sepatunya dilindes pick up.

Sopir pick up turun, dan itu adalah Jero. Dia memberi tumpangan pada Insa yang gak pake sepatu. Di mobil, Insa menelepon seseorang mengabarkan kalo dia ada di mobil Jero dan bilang kalo terjadi sesuatu pada dirinya, segera telefon polisi. Insa nanya ke Jero, apa dia teknisi piano?. Jero bilang ya. Jero bingung di mobil, dan akhirnya nyetel radio. Terdengar suara yang begitu sedih, jadi dia matikan radionya. Insa menghidupkan lagi radionya dan mendengarkan sambil meratapi nasibnya.

Begitu sampai di depan rumah, jJero mengambil sesuatu didasbor depan Insa. Insa sedikit kaget, mengira Jero ngapain. Ternyata Jero ngambil kain dan staples, lalu membuatkan sepatu untuk Insa. Insa bilang sepatunya bagus dan berterimakasih. Terima kasih, serona piano-ssi. Jero melihat Insa pergi.
 
 " Pianist PArt 2"
Seusai mengantar Insa, Jero segera pergi ke sebuah tempat yang memanggilnya untuk memperbaiki piano. Ternyata tempat itu adalah resto dimana Insa dan Jung woo dinner bareng. Manajer resto mendatangi Jero dan tanya kenapa terlambat?. Jero mengatakan ada sesuatu yang harus diselesaikannya tadi. manajer melanjutkan bahwa pianonya tidak beres dan pianist mereka hanya mempercayai Jero untuk memperbaikinya. Lalu ia bilang harus pergi karena mau makan dengan anaknya. Jero mengerti dan setelah manajer pergi ia mulai memperbaiki piano.
Setelah selesai, Jero memandang ke sekelilingnya, ternyata tidak ada orang. Ia pun memainkan piano tersebut dan hasilnya benar-benar daebak. Kelihatan kalo dia sungguh mahir main Piano.
Di rumah, saat Jero sedang memperbaiki piano, pamannya datang. Pamannya bilang sebagai anak sma yang dropped out di tahun keduanya, kupikir kau perlu menjalani student day untuk belajar bagaimana mengencani seorang gadis.

Anak sma berkencan di kampus. Kau sudah berusia 21 tahun. Bagaimana bisa kau jadi begini?. Jero menjawab, Kampus? itu hanyalah halaman sekolah saja. Pamannya jawab kalo kampus atau halaman sekolah sama saja artinya. Hidupmu akan berjalan mulus tanpa ayahmu. Jero hanya bilang, lagi. Paman melanjutkan, kau akan lulus sma seperti yang lainnya, siapa tahu kau bisa kuliah. Lalu paman meminta Jero untuk memainkan pianonya, yang bagian Jang Yoonjung. melihat Jero tidak menggubrisnya, Paman bilang kalo lebih baik dia memukul balok untuk menari, lalu pergi.

Setelah paman pergi, Jero mendapat telefon dari Insa untuk datang ke sekolah tempat Insa mengajar. Insa memintanya untuk memperbaiki piano dan tanya kapan kira-kira selesainya. Jero bilang mungkin besok. Lalu, salah satu murid Insa masuk, dan mereka pun mulai berlatih. Anak tersebut beberapa kali membuat kesalahan dan bilang pada Insa kenapa tidak menyadari kesalahan yang dibuatnya. Ia juga bilang kalo Insa bukan guru yang baik. Insa bilang karena terlalu banyak kesalahan yang dibuat anak itu, ia tidak bisa menegurnya terus-terusan. akhirnya Insa menyudahi latihan mereka hari itu.

Keesokannya, Jero sedang bersiap-siap mau pergi ke sekolah. Pamannya bilang dulu saat sekolah, Jero gak pernah berangkat sekolah, tapi sekarang Jero malah tiap hari pergi ke sekolah. Dia juga tanya ada apa dengan rambut Jero. Rambut Jero klimis soalnya. Jero merapikan rambutnya.

Di sekolah, Jero melihat Insa sedang ditegur oleh wakasek. wakasek bilang apa Insa mau dipecat?Mengajar tanpa perencanaan? Insa menjawab kalo muridnya belum cukup baik untuk latihan Czerny 40. Wakasek malah bilang, kalo murid-murid sudah belajar selama dua tahun masa belum bisa, itu artinya kesalahan gurunya. Ini akan jadi evaluasi bagimu, kata wakasek dan pergi.
Anak yang kemarin berlatih lagi dan membuka buku musiknya dibagian chopin. Insa bilang kalo dia tidak bisa melakukannya. Anak itu jawab, bukan dia yang akan memainkannya melainkan Insa. Ia juga mengatakan bahwa ia akan merekam permainan piano Insa karena ibunya ingin tahu seberapa bagus permainan piano Insa. Insa tertohok. kemudian Insa bilang kalo seorang pianist juga perlu berlatih. Anak itu memandangnya untuk menegaskan bahwa Insa harus memainkannya. Insa pun memainkannya. Namun hasilnya tidak bagus. Anak itu bilang kalo dia akan keluar kelas, karena mungkin Insa tidak bisa melakukannya dengan baik karena ada orang melihatnya.


Insa tertohok. kemudian Insa bilang kalo seorang pianist juga perlu berlatih. Anak itu memandangnya untuk menegaskan bahwa Insa harus memainkannya. Insa pun memainkannya. Namun hasilnya tidak bagus. Anak itu bilang kalo dia akan keluar kelas, karena mungkin Insa tidak bisa melakukannya dengan baik karena ada orang melihatnya.Di luar anak itu menguping di balik pintu bersama seorang temannya. Temannya bilang kalo Insa gak bakal bisa memainkannya. Di dalam kelas, Jero melihat Insa, dan memainkan piano menggantikan Insa dengan menakjubkan. Insa pun takjub. Kedua anak yang diluar pun bilang daebak, bahkan semua guru yang sedang berada di kelas samping pun ikut takjub mendengar permainan piano tersebut. mereka semua berkumpul di depan pintu. begitu suara piano tidak terdengar lagi, mereka membuka pintu dan melihat Insa sedang duduk di depan piano, seakan Insa-lah yang memainkannya. tanpa sepengetahuan mereka, ternyata Jero yang sebenarnya memainkan piano itu sedang jongkok di bawah piano. hahaha. Nice boy. "Pianist Part 3"

Setelah Jero memainkan piano dan membuat semua siswa dan guru terpesona, ia dan Insa keluar. di luar Insa memperkenalkan dirinya dan bertanya apa Jero belajar piano dan menyukai chopin. insa mengatakan bahwa chopin-lah yang membuatnya ingin belajar piano. Jero bilang kalo dia main piano hanya untuk kesenangan saja. Insa lalu bilang bahawa Jaro beruntung karena dia adalah salah seorang yang punya bakat dalam piano. Mungkin hanya Insa-lah yang tidak berbakat. lalu Insa tanya, apa Jeri bisa memperbaiki piano yang sudah sangat tua?

Insa sedang merapikan rumahnya, dan bel berbunyi, ternyata Jero yang datang untuk melihat piano tua Insa. saat menekan salah satu tuts, ada tuts yang tidak bunyi. Insa tanya apa jero nggak bisa memperbaikinya? Jero bilang kalo dia akan mencobanya. Di bengkel piano, paman Jero bilang selama 20 tahun dia jadi tukang service piano di Incheon, belum pernah dia melihat piano serusak itu. Jeri bilang kalo mereka bisa memperbaikinya dengan mengganti beberapa bagian. Pamannya hanya menganga dan bilang kalo Jero bukan memperbaiki piano tapi membuat piano.

Insa mendapat pesan dari agen asuransi yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya. setelah itu, ponselnya kembali berdering. Jero menelfonnya dan dengan sedikit ragu, mengajak Insa makan Jajangmyeon. Jero setengah berharap Insa menolaknya, namun Insa menerima tawarannya. Di kedai, Jero makan dengan lahap (kayak orang kelaparan), Insa memandanginya lalu bilang kalo ada sesuatu di pipi Jero (cemot), Jero tak berhasil menghapusnya, lalu Insa membantu membersihkannya dengan tisu. Jero megangin pipi yang tadi dibersihkan.

Setelah itu mereka jalan-jalan. Insa tanya berapa usia Jero. Jero bilang usianya 25 dan Insa bilang kalo usianya 26. Jero lalu bilang kalo sebenarnya usia juga 26 karena orang tuanya salah mendaftarkan tanggal lahirnya. Insa lalu cerita kalo dia ingin menjadi seorang pianist. namun, gadis miskin sepertinya tidak akan mungkin mendapat kesempatan itu. akhirnya dia memutuskan untuk menjadi guru yang baik. ia juga bilang kalo dia bukan pegawai tetap dan tanya apa yang Jero cita-citakan. Jero hanya ingin hidup tidak seperti ayahnya. Insa lalu bilang kalo harini dia berulang tahun.

Jero mengajak Insa ke gudang, disana ada piano. Jero memainkannya dan itu adalah hadiah ulang tahun untuk Insa darinya. setelah memainkannya, Jero bilang kalo Insa adalah orang pertama yang mendengarnya main piano. Insa ternyata menangis terharu. saat ditanya kenapa sama Jero, insa tidak mengatakan apa-apa, lalu Jero menciumnya. Insa pun bilang kalo sebenarnya usianya bukan 26, dan jero pun mengaku kalo sebenarnya usianya bukan 25.

lalu mereka pulang dengan perasaan lebih bahagia. saat mau tidur Jero teringat-ingat sama kejadian tadi. haha.








0 komentar on "Pianist "Movie KBS""

Song

Popular Posts

Template by:

Free Blog Templates