Episode 5
Review episode sebelumnya, Yoon hee dijadikan sasaran tembak oleh Ha In So. Sun Joon yang sedang istirahat di depan asrama diberitahu kalau telah terjadi sesuatu. Ha In So melepaskan anak panahnya ke arah Yoon Hee, Sun Joon datang berusaha mencegah tapi anak panah sudah melaju kencang. Tiba-tiba datang Jae Shin yang menyelamatkan Yoon Hee.
Sementara itu Prof. jung membaca buku identitas mahasiswa dan menyadari kalau Kim Yoon Shik adalah anak laki-laki dar Prof. Kim Seon Eon
Kim
Yoon Shik digendong Jae Shin menuju ruang medis. Semuanya menunggu di
luar. Sementara itu Prof. Jung memeriksa denyut nadi Yoon Hee dan
terkejut karena sesuatu. (feelingku Prof. jung tahu yoon hee itu cewe) .
Prof.
Jung keluar dan menyuruh semuanya segera pergi. Jae Shin dan Sun Joon
terkejut. Petugas protes karena mereka ingin melihat kondisi Yoon Hee.
Prof. Jung marah dan bilang “seperti yang saya katakan kalian semua
harus pergi, yang dibutuhkan Yoon Shik saat ini adalah istirahat.
Sehingga tanpa seizinku tidak ada orang yang dapat masuk ruang medis.
Jelas?”
Petugas menjawab mengerti. Lalu Prof. Jung bergegas masuk ke dalam.
Moon
Jae Shin terlihat kesal dan membanting peralatan panahnya. Sun Joon
menghampirinya “jika kau berniat mencari kepala mahasiswa harap tahan
dirimu” . Jae Shin sinis menanggapinya “kenapa?apa karena dia Noron juga seperti kau?”. Sun Joon “situasi ini terjadi karena aku jadi akulah orang yang harus menyelesaikannya.”
Sementara
itu Yoon Hee mulai sadar. Saat terbangun ia terkejut berada di ruang
medis. Lalu ia mencari benda yang diberi ibunya. Yoon Hee mencari benda
itu sampai di bawah ranjang, lalu ia melihat sepasang kaki mendekat. Ia
pun bangun ternyata itu Prof. Jung yang melihatnya dengan tajam. Takut
dengan tatapan professor, Yoon Hee pamit akan pergi. Saat melangkah ke
luar, Prof. Jung bilang “apa benda ini yang kau cari?” sambil
menunjukkan suatu benda. Yoon Hee terhenti dan berbalik. Alangkah
terkejutnya ia saat tahu benda yang dicari ada di tangan Prof. Jung.
Prof. Jung “apa kau seorang gadis?” Yoon Hee tambah kaget
Prof. Jung “ jawab aku Kim Yoon Shik. Apa kau seorang gadis?” Yoon Hee hanya tertunduk matanya berkaca-kaca.
Sementara
itu Yong Ha sedang berpikir penasaran “tidak mengizinkan seorang pun
masuk ruang medis bahkan melarang departemen kesejahteraan untuk
melihatnya. Ada apa sebenarnya?” Yong Ha mendekati Jae Shin yang sedang
tidur-tiduran. Yong Ha “apa kau tidak penasaran dengan yang terjadi pada
Daemul?” .
Jae
Shin “Daemul?” Jae Shin kurang mengerti maksud Yong Ha. Yong Ha
meralatnya kalau ia sedang membicarakan Kim Yoon Shik. Yong Ha bilang
kalau kedewasaan Yoon Shik diakui oleh Cho Sun sehingga tidak seharusnya
ia menjadi daemul. Jae Shin “konyol”. Yong Ha “itu pendapat saya karena
itu sama sekali tidak cocok dengan wajah cantiknya. Daemul harus
memiliki beberapa rahasia. Sebuah rahasia yang sangat berbahaya dan
mengerikan yang tidak dapat diungkapkan kepada siapa pun.”
Kembali ke Yoon Hee. Yoon Hee berlutut pada Prof. Jung “maafkan saya”.
Prof. Jung “memasuki Sungkyunkwan sebagai wanita, bagaimana bisa kau masih punya nyali memohon ampunan. Persis seperti kau masuk ke Sungkyunkwan saat pertama.”
Prof. Jung “memasuki Sungkyunkwan sebagai wanita, bagaimana bisa kau masih punya nyali memohon ampunan. Persis seperti kau masuk ke Sungkyunkwan saat pertama.”
Yoon
Hee “saya ingin terus hidup. Saya … hanya ingin terus hidup untuk ibu
saya dan adik saya yang sedang sakit. Saya harus mendapatkan uang. Saya
pergi ke tempat ujian untuk keluarga saya, dan ternyata seperti
ini.”Yoon Hee berkaca-kaca. Prof. Jung terlihat sedih dan menghela
nafas.
“semua yang saya katakan benar, tolong percaya Profesor” kata Yoon Hee berkaca-kaca.
Prof.
Jung “saya tidak pernah menerima seorang wanita sebagai murid,baik yang
telah saya terima penuh alasan bodoh. Menipu yang mulia melanggar
protokol. Kejahatan anda dan keluarga anda sangat besar hukuman mati
tidak akan terelakan. “
Yoon
Hee kaget mendengarnya dan memohon “keluarga saya tidak bersalah. Jika
hukuman harus dijalankan maka silakan menghukum saya sendiri,tidak
peduli apapun hukuman itu saya dengan senang hati menerimanya”
Prof.
Jung “semua kejahatan itu dilakukan untuk ibumu dan adikmu yang
sakit,seperti yang kamu katakan, jadi mereka telah bersekongkol sehingga
kau melakukan kejahatan seperti ini. Bagaimana bisa membiarkan mereka
untuk terus hidup.” Yoon Hee hampir menangis mendengarnya. Prof. Jung
“apa kau mengerti sekarang? Tidak ada yang bisa diselesaikan dengan
menggunakan alasan dan menyalahkan. Kembalilah dan tunggu hukumanmu.
Sebelum hukuman itu ditetapkan tidak ada yang boleh tahu tentang hal
ini. Ingatlah ini satu-satunya cara agar tidak menambah hukumanmu.”
Yoon
Hee keluar dari ruang medis dengan linglung. Ketiga temannya Won Tak
dkk, menunggu diluar dan langsung bertanya bagaimana keadaan Yoon Hee.
Tapi Yoon Hee tetap berlalu tanpa mempedulikan mereka. Semuanya hanya
melihat kasihan.
Di
tempat latihan. Byung Chon berkata pada temannya kalau Kim Yoon Shik
itu cukup aneh. Ia juga berpikir kenapa semua orang melindungi Yoon
Shik. Temannya setuju kalau Soron dan Noron benar-benar bekerjasama. In
So menimpali “pencampuran Noron dan Soron adalah yang diharapkan oleh
Yang Mulia. Sepertinya sifat kecewean Kim Yoon Shik lebih kuat dari
kekuatan Yang Mulia. “ In So bersiap-siap melepas panahnya secara
tiba-tiba Sun Joon datang dan bilang “itu tindakan pengecut. Panah itu
seharusnya tidak ditujukan kepada Kim Yoon Shik, tetapi untuk saya?”
In
So menarik lagi panahnya dan bilang “ itu peringatan terakhir dari
saya, pindahlah ke asrama barat tempat Noron berada.kemudian saya akan
memberikan jabatan wakil kepala Mahasiswa dari upacara penyambutan.”
Byung Chon merasa itu posisinya dan ingin protes pada In So “ketua itu posisi saya” tapi temennya langsung menyuruhnya diam.
In So “jika kau bersedia maka saya akan memberikan posisi sebagai kepala mahasiswa berikutnya”.
Sun Joon “jika saya menolak, apa yang akan terjadi?”
In
So “karena itulah kau masih harus belajar banyak. Karena
kekeraskepalaan bodohmu itu. Kelompok anda dicampur Noron, Soron, dan
Namin yang keluar dari jalur kelompok.”
Sun Joon “sebuah penghapusan partai-partai apa selalu salah?”
In
So “sebuah penghapusan? Campuran dari beberapa orang tanpa membedakan
partainya?” In So tertawa sinis “ aku tidak pernah percaya pada pendapat
menjijikan seperti itu” Byung Chon dkk ikut tersenyum sinis
mendengarnya. In So memegang bahu Sun Joon “penghapusan itu adalah
aliansi Soron dan Namin yang akan mendorong kita, Noron keluar. Itu
hanya trik bodoh Yang Mulia.”
In
So melepas bahu Sun joon dan bilang kalau Sun Joon memenangkan
kompetisi panahan ini di depan semua menteri istana itu berarti Sun joon
mengangkat kedua tangannya dan mendukung Yang Mulia. Lalu In So
mengambil busur dan panahnya, ia bersiap memanah dan mengarahkan
panahnya ke arah Sun Joon. In So “apa kau mau jadi target panah di
Noron, bukan, ayahmu”
Sun
Joon “anda benar. Apa berarti jika menang di kompetisi memanah ini.
Saya benar-benar tidak terpikirkan sebelumnya. Oleh karena itu saya akan
melakukannya bahkan lebih… untuk menang.”
In So kaget “apa?”
Sun
Joon “untuk melihat apakah strategi penghapusan Yang Mulia itu omong
kosong. Atau jika anda telah dibutakan oleh kekuasaan sewenang-wenang
anda. Bagaimana kita tahu jika belum mencobanya.”
“baik, cobalah. Karena pengalaman langsung tidak akan pernah terlupakan” kata In So penuh kebencian
Sementara itu Yoon Hee masuk ke ruang kelas. Ia menutup pintu kelas dan mulai teringat perkataan prof. Jung (yang tentang memasuki Sungkyunkwan sebagai seorang wanita ….) matanya mulai berkaca-kaca lagi. Akhirnya Yoon Hee menangis juga.
Ternyata
di ruang itu ada Jae Shin yang sedang tiduran dan mendengar suara
tangisan. Pas dilihat ternyata Yoon Hee. Jae Shin awalnya ingin
membiarkan Yoon Hee dan kembali tidur tapi akhirnya ia bangun dan Yoon
Hee melihatnya langsung memalingkan wajahnya tidak ingin dilihat. Jae
Shin juga gak enak dan bilang “itu sangat maskulin tidak membiarkan
orang lain melihat air matamu.”
Yoon
Hee mulai risih dan hendak pergi. Jae Shin menahannya dan memegang
bahunya. Jae Shin “kau bisa tinggal, aku akan yang akan pergi.” Jae Shin
mulai melangkahkan kakinya lalu berhenti dan bilang pada Yoon Hee agar
menangis sekeras-kerasnya seperti orang dewasa. (ih aku suka liat ekspresinya Jae Shin ^_^)
Jae Shin lalu keluar meninggalkan Yoon Hee. Yoon Hee masih menahan
tangisnya dan menutup mulutnya agar tidak terdengar. Di luar Jae Shin
menoleh lagi sepertinya ia mengkhawatirkan Yoon Hee.
In So and the genk.
Byung Chon menertawakan keinginan Sun Joon dan bilang Sun Joon seperti
orang bermimpi karena berharap kemenangan. Semuanya memihak dan
beranggapan Sun Joon tidak akan menang walaupun ia jago melompat karena
ada Ha In So yang hebat. Tiba-tiba ada anak panah melesat tepat di depan
In So. Ternyata Jae Shin yang datang dan menghampiri In So.
Jae Shin “bagaimana perasaanmu?”
In
So “apa yang kau lakukan?”. Jae Shin “santai menjadikan nyawa orang
sebagai lelucon. Bagaimana rasanya jadi korban?” lalu Jae Shin
menoel-noel kepala In So “lebih baik kau ingat dengan baik “ In So marah
dan memegang tangan Jae Shin. Jae Shin “jika tidak lain kali aku akan
menembakkannya di sini sebagai gantinya.” Jae Shin menunjukkan dada In
So. Jae Shin selesai dengan ancamannya dan pergi. Temannya In So ada
yang ingin mengejarnya tapi In So menahannya dan membiarkan Jae Shin
pergi.
Sementara
itu di toko buku, Hyo Eun sedang melihat-lihat buku. Hyo Eun “karena
takut kakakku marah, tuan muda itu tidak mencariku lagi sejak hari itu.
Dia mungkin sangat merindukanku sampai akan gila.” (hehe… ni cewe pede banget yah)
Pelayannya bilang agar Hyo Eun melupakan orang itu, jika dia takut pada saudaranya maka ia berarti pengecut.
Hyo
Eun marah sama pelayannya dan bilang kalau tuan muda itu takut
kemarahan kakaknya akan dilampiaskan pada dirinya jadi tuan muda itu
bertindak hati-hati. Pelayannya mau protes lagi tapi Hyo Eun keburu
marah dan berkata “apa kau tahu artinya cinta?”
Hyo
Eun membawa beberapa buku ke meja Hwang. Hwang menyelipkan sebuah buku
di atas buku yang dipilih Hyo Eun. Hyo Eun melihatnya dan bilang itu
bukan buku yang ia pilih. Hwang bilang itu hadiah kepada pelanggan
setia.buku itu roman percintaan yang menguras air mata. Hyo Eun antusias
mendengar cerita Hwang. Hwang melanjutkan Kisah cinta antara seorang
anak pejabat tinggi dengan seorang gadis pelayan. Tetapi pada akhirnya
mereka menemukan fakta kalau mereka saudara kandung, dan gadis itu
menderita penyakit yang tidak ada penyembuhnya. Hyo Eun penasaran dan
bertanya apa mereka hidup bahagia? Hwang bingung jawabnya mereka memang
saling mengasihi tapi mereka tidak bisa menikah jadi bisa dikatakan
tidak juga. Hyo Eun kesal mendengarnya dan bilang kalau penulis cerita
itu sangat kejam karena membiarkan tokohnya hidup menderita. (Hyo Eun penyuka cerita happy ending yah? Sama kayak aku hehe…)
Hyo
Eun mau melangkah pergi tapi ia ingat sesuatu dan berbalik. Hyo Eun
tanya ke Hwang tentang surat cintanya apa sudah ada kabar dari orang
itu. Hwang yang menyebutnya penulis terbaik di SKK. Hwang tersenyum dan
bilang kalau saat ini di SKK sedang ada kekacauan besar. Hyo Eun kaget
dan tanya ada apa di SKK? Hwang memperagakan memanah dan bilang karena
ada kompetisi memanah. Hyo Eun “kompetisi memanah?”
Sun
Joon masuk ke perpustakaan dan mencari Yoon Hee tapi tidak menemukannya
di sana. Saat menuju kamarnya ia melihat mahasiswa yang sedang belajar
dan menyangka itu Yoon Hee dan berdehem. Pas tuh mahasiswa berbalik
ternyata bukan Yoon Hee. Sun Joon terlihat kecewa dan masuk ke dalam
kamarnya dan hanya melihat Jae Shin yang sedang tiduran sambil melempar
bola kertas. Sun Joon langsung keluar dan mencari Yoon Hee. Jae Shin
kayaknya tahu kalo Sun Joon mencari Yoon Hee.
Sun
Joon pergi keluar dan ia mau ke ruang kelas ternyata Yoon Hee keluar.
Matanya masih terlihat berkaca-kaca. Yoon Hee melihat Sun Joon dan tetap
berlalu sampai Sun Joon dulu yang menyapa Yoon Hee. “apa kau baik-baik
saja?” tanya Sun Joon khawatir. Yoon Hee berhenti tanpa menoleh. “apa
badanmu tidak apa-apa? Sun Joon berbalik dan melihat Yoon Hee dari
belakang. Yoon Hee hanya menganggukkan kepala dan pergi meninggalkan Sun
Joon.
Sementara
itu prof. Jung keluar dari ruang medis. Eh Yong Ha sudah menunggu dan
menyodorkan buku kesehatan dan bertanya apa penyakitnya Kim Yoon Shik?
Yong Ha memberi hormat pada Prof. Jung dan tanya penyakit apa yang
membutuhkan masa tenang pemulihan. Yong Ha terus bertanya kalau pada
buku kesehatan itu juga tidak dicantumkan penyakit dan spesialisasi
organ tubuh yang sakit. Obat pun tidak ditulis. Yong Ha juga tanya Prof.
Jung bahkan tidak meninggalkan catatan denyut nadi. Kenapa begitu?
Prof. Jung hanya tersenyum dan bilang cukup menarik dan meminta Yong Ha melanjutkan analisisnya.
Yong
Ha menyebutkan kelalaian Prof. Jung sebagai kesalahan. Serta tidak
ditulisnya kondisi Kim Yoon Shik di buku catatan medis karena Kim Yoon
Shik memiliki penyakit yang tidak dapat disembuhkan atau karena dia
memiliki tubuh yang seharusnya tidak boleh ada di Sungkyunkwan. Yong Ha
bilang kalau ia hanyalah mahasiswa yang memiliki rasa ingin tahu yang
besar. Prof. Jung tersenyum dan bilang kalau catatan medis mahasiswa
adalah rahasia. Tidak seorang mahasiswa pun yang bisa mengaksesnya
Tetapi jika bocor maka orang itu akan menerima hukuman cambuk 10 kali
dengan kulit yang terbuka.
Yong
Ha tersenyum dan langsung ciut. Prof. Jung melihat ke kanan dan kiri
lalu tersenyum “guru yang menutupi kesalahan muridnya.” Yong Ha
tersenyum lega dan membungkuk dan memberikan buku catatan medis itu pada
Prof Jung.
Rapat
dewan istana. Dalam rapat menteri perang Ha mengajukan petisi agar
kompetisi memanah di hilangkan sesuai pilihan Kakek Raja, Raja Yeong Jo.
Semua menteri memohon pada Raja agar kembali ke jalan semula. Raja
tersenyum dan bilang ke menteri Ha “walaupun orang tua menganggap anak
mereka yang meninggal sebelum mereka telah berdosa menguburnya jauh di
dalam hati, tetapi anak- anak mencari jejak orangtuanya meninggal.
Itulah yang namanya cara hidup. Raja menanyakan pendapat menteri
kehakiman. Menteri kehakiman ingin menjawab yah…tapi ia melihat menteri
tertinggi Lee,sehingga menteri pertahanan bilang sejujurnya ia tidak
tahu apa hubungan kompetisi memanah dengan cara hidup.
Raja
“kompetisi panahan adalah kepentingan bersama ayah saya dan para
Profesor Sungkyunkwan saat beliau masih hidup. Semua orang bisa
menganggapnya sebagai kerinduan anak laki-laki terhadap ayahnya. Tapi
saya sebagai Raja negeri ini saya dapat membuat keputusan besar
tersebut. “ akhirnya semua menteri tak berkutik.
Menteri
Lee dan menteri Ha bertemu membicarakan sesuatu. Menteri Lee berkata
Raja sudah tidak menunjukkan lagi kemarahannya seperti saat menjadi
putra mahkota. Menteri Ha menuangkan minuman sambil berkata kalau Raja
sudah semakin tua sehingga hatinya sudah agak melembut. Menteri Lee
memberikan catatan pertemuan Yang Mulia. Menteri Ha menerimanya dan
kaget membacanya Jung Yak Yong. Menteri Lee “pertama ia mengirim Prof.
Jung ke Sungkyunkwan dan sekarang kompetisi memanah untuk mengingat
ayahnya. Raja selalu memberi perintah rahasia kepada Prof. Jung setiap
hari. Aku bodoh, prof. Jung tidak diturunkan dari jabatannya. “. Menteri
Ha terlihat berpikir sesuatu.
Prof.
Jung mengunjungi makam profesor terdahulu. Ia menyentuh papan nisan
gurunya. Prof. Jung “anda akan mengorbankan hidup anda untuk kebenaran.
Saya masih mengikuti jalan panjang yang anda pilih guru.” Prof. Jung
terlihat bersedih. Prof. Jung keluar dan mulai berpikir. “insiden Geum
Dong Ji Sa dan situasi Yoon Hee anak guru. Keduanya merupakan tugas
berat untuk saya pecahkan. Guru …’
Prof.
Jung teringat kejadian masa lalu saat ia berkunjung ke rumah gurunya.
Ia melihat seorang gadis cilik sedang belajar di luar menulis pelajaran.
Saat didekati anak itu menyuruhnya diam karena ia sedang belajar. Prof
bertanya siapa nama gadis kecil itu,lalu tiba-tiba ibunya datang dan
memarahinya. Saat mau dipukul Yoon Hee kecil berlindung di belakang
Prof. Jung. Setelah ibunya pergi Yoon Hee menyebutkan namanya. Kim Yoon
Hee. Prof. Jung senang mendengarnya. (ni anak udah bakat pinter dari kecil ckck…)
Kembali
ke saat ini. Prof. Jung mendatangi kamar Yoon Hee dan menatapnya dengan
sedih. Sementara itu di dalam Yoon Hee tidak bisa tidur. Ternyata bukan
hanya Yoon Hee yang tidak bisa tidur. Jae Shin dan Sun Joon juga.
Keduanya mengkhawatirkan kondisi Yoon Hee yang jadi pemurung.
Di
rumah Yoon Hee. Ibu melipat kain dengan suka cita. Yoon Shik yang
sedang membaca buku menyuruh ibunya istirahat sebelum melanjutkan. Yoon
Shik juga bilang ia berterimakasih pada kakaknya karena tidak perlu
memikirkan biaya berobat lagi. Ibu sedih karena selama ini tidak
memberikan pakaian yang bagus untuk Yoon Hee. Saat Yoon Hee remaja ia
hanya memakai baju biasa. Yoon Shik menggeser mejanya ke tembok dan
menghampiri ibunya. Yoon Shik menyentuh kain itu dan bilang warnanya
sangat indah, kakak pasti akan terlihat cantik memakainya. Ibu tersenyum
. Yoon Shik dalam hatinya pasti ngerasa sedih.
Raja
melihat daftar nama dan tanya ke Prof. Jung apa pemuda cantik Kim Yoon
Shik itu adalah putra Prof. Kim Sheon Eon? Prof. Jung ragu menjawabnya
tapi akhirnya membenarkan. Raja kelihatan senang dan bilang kalau ia
sudah merasakan kekuatan yang terpancar dari wajah tampannya. Ternyata
keturunan tidak bisa dibodohi. Raja ingin menemui Kim Yoon Shik. Prof.
Jung kaget dan berusaha menghalangi. Raja ingin Kim Yoon Shik meneruskan
pencarian Geum Dong Ji. Prof. Jung mencegah dan bilang kalau Yoon Shik
hanya sarjana muda yang belum tahu apa-apa. Raja masih berkeras kalau
ada Prof. Jung di sampingnya maka itu semua mungkin. Prof. Jung tetap
nggak setuju karena Kim Yoon Shik sama sekali belum tahu materi ayahnya.
Raja
bangkit dan tanya kalau selama ini Prof. Jung tidak pernah membantah
apa yang dikatakannya. Jadi karena ini nasihat dari Prof. Jung maka Raja
tidak akan bertanya apa alasannya. Raja lalu tersenyum dan bilang
menunggu kompetisi memanah akan semakin sulit. Prof. Jung tersenyum lega
sementara Raja tertawa senang.
Sun
Joon menyodorkan busur kepada Yoon Hee. Sun Joon bilang jika Yoon Hee
mau latihan maka cepatlah karena kompetisi memanah sebentar lagi. Ketiga
temannya Won Tak dkk mencegahnya dan bilang kalau Yoon Hee masih sakit.
Sun Joon bilang Prof. Jung tidak akan membiarkan pasien yang masih
sakit keluar dari ruang medis, benar kan? Yoon Hee teringat perkataan
Prof. Jung (yang tentang tidak ada yang boleh tahu kondisi Yoon hee sampai hukuman dijatuhkan) Yoon Hee langsung bilang iya ia akan melakukan latihan memanah. Semua temannya kaget.
Yoon
Hee latihan memanah. Ia menjatuhkan anak panahnya sebelum
menembakkannya. Setiap kali terjatuh Sun Joon lansung berteriak “lakukan
lagi” terus dan terus. Ih aku sebel liat Sun Joon dah kayak mandor wkwk…. Yoon
Hee terus mencoba sampai tangannya luka. Matanya udah mulai
berkaca-kaca lagi kemudian ia ingat saat Raja menyuruhnya masuk ke SKK
dan saat adiknya memberikan papan namanya dan menyuruhnya hidup dengan
baik dengan namanya. Saat Yong Ha mengumumkan dirinya diterima di SKK
dan memberikan seragam SKK, saat kuliah perdananya sampai saat ia
ketahuan oleh Prof. Jung. Tapi Yoon Hee terus mencoba lagi. Semua orang
yang melihat mereka pasti berpikir Sun Joon sangat kejam. Hae Won malah
berpikir Sun Joon sangat ingin menang dengan suara bulat untuk
menunjukkannya pada Raja.
Sementara itu Jae Shin yang lagi tiduran di atas pohon juga terganggu dengan teriakan Sun Joon.
Ha
In So and the genk. In So sedang membersihkan busurnya. Byung Chon
tertawa senang karena Geol Oh mengundurkan diri saat kompetisi panahan
yang lalu. Sementara Kim Yoon Shik sedang belajar menggunakan tangan
kanannya. Ha In So tidak puas dan ingin Sun Joon yang merasakan
kesulitan dengan bandannya sendiri. Lalu ia meminta Byung Chon
menjalankan rencananya.
Kepala
pejabat SKK mempersiapkan segala hal untuk menyambut Yang Mulia di
kompetisi memanah. Sampai jalan yang dilewati disapu bersih karena jalan
itu akan dilewati Baginda. Saat kursi tempat duduk baginda dibawa dan
mau jatuh kepala pejabat SKK langsung berlari menyelamatkan kursi itu
dan berteriak Yang Mulia akan duduk di kursi ini. Sampai peralatan
makannya pun dibersihkan, bahkan setitik bubuk cabe pun tidak boleh ada
di sana. wkwk… segitunya.
Lalu
kepala pejabat masuk ruangannya dan bersorak “ hore…baginda akan ke
Sungkyunkwan berarti beliau akan melihat saya, Choi Shin Mook.” (akhirnya tahu juga sapa namanya hehe…)
Lalu ada petugas datang mengingatkannya kalau mereka harus bersiap-siap untuk pesta. Pejabat Choi langsung teringat sesuatu.
Ternyata
pejabat Choi sedang menyeleksi gisaeng yang akan menghibur mereka saat
kompetisi. Gisaeng berdatangan dan langsung diseleksi olehnya. Ada yang
berdasarkan kecantikan dan bakat. Tapi ada juga yang lulus karena
sogokan. Ckck…. . lalu datang gisaeng Cho Sun. pejabat Choi langsung
terpana dan meluluskannya. Cho Sun mengatakan ia datang ke SKK membawa
anak buahnya untuk melihat pertandingan ini. Pejabat Choi kaget kalau
Cho Sun datang sendiri ke SKK secara pribadi. Cho Sun membenarkan karena
kompetisi di SKK ia ingin melihatnya apalagi Raja akan hadir juga.
Pejabat Choi bilang acara ini khusus diminta Yang Mulia.
Cho
Sun sedang diukur untuk dibuatkan baju. Ia pun memilih sendiri
aksesoris yang akan ia kenakan. Cho Sun tampak senang dan tersenyum.
Anak buahnya khawatir Cho Sun jatuh terlalu dalam karena seorang pelajar
cantik. Anak buahnya memandangi Cho Sun yang sedang mencoba bedaknya.
Gisaeng itu bilang itu karena dendam, Cho Sun ingin menang. Sejak saat
upacara penyambutan, mahasiswa itu tidak pernah datang lagi. Gisaeng
satunya lagi bilang Cho Sun belum pernah merasakan hal seperti itu
sebelumnya.
Kembali
ke Yoon Hee. Yoon Hee masih berusaha latihan memanah. Ia berusaha
menarik busurnya dengan kuat saking kuatnya melukai pipinya. Akhirnya
Yoon Hee menitikkan air mata dan bilang ia ingin menyerah. Sun Joon “kau
bahkan belum memulainya”. Yoon Hee “aku muak dan aku tidak ingin
berlatih lagi”.
Sun
Joon “bagaimana kau bisa bilang kau sakit? Kim Yoon Shik, kau bahkan
belum pernah memegang busurmu dengan benar.” Yoon Hee memandang Sun Joon
dengan kesal. Sun Joon berpikir pikiran Yoon Hee kacau karena kasus
penembakan tempo hari. (padahal mah bukan ) Sun Joon meminta Yoon Hee untuk menghadapi lawannya jangan menghindar ketakutan. Lalu datang Moon Jae Shin “Hey Noron”
Sun
Joon dan Yoon Hee menoleh kearah Jae Shin. Jae Shin “apa diotakmu cuma
ada pikiran menang mendapatkan pengakuan Raja? apa tidak ada pikiran
lain diotakmu selain kekuasaan, menjadi pejabat? Kau benar-benar seorang
Noron.” Sun Joon “senior!”. Jae Shin “dia hampir tertembak panah di
otaknya. Tidak bisakah kau melihatnya masih trauma karena kejadian itu?”
Jae Shin menarik tangan Yoon Hee tapi langsung dihalangi Sun Joon. Sun
Joon “jika dia pergi karena takut ia tidak akan mengambil busur dan anak
panah lagi.” Jae Shin kesal melihat Sun Joon. Ternyata Byung Chon dan
temannya sedang mengamati mereka dan tersenyum senang.
Sun
Joon “dengan penjelasan dan alasan tidak akan berubah” Yoon Hee
tersinggung dan langsung melepaskan tangannya. Jae Shin menatap Yoon Hee
kasihan. Yoon Hee melihat Sun Joon dengan kesal. Yoon Hee “jangan
mengatakannya begitu ringan di depan saya.karena bagi saya itu
benar-benar nyata. Ketika kau bermain santai dengan busur dan anak
panah, saya sedang sibuk menafkahi keluarga saya. Itulah mengapa saya
tidak pernah menyentuh busur. Apa perlu saya jelaskan untuk anda Lee Sun
Joon saya seorang Namin tanpa latar belakang yang dapat berbicara
tentang harapan. Saya bahkan tidak tahu seperti apa ayah saya, karena
saya Kim Yoon Shik.”
Sun
Joon “ itulah sebabnya aku ingin kau ambil kesempatan ini. Aku dengar
jika menang dalam turnamen ini akan memiliki banyak kesempatan untuk
menjadi pejabat resmi.”
Yoon
Hee “ jadi… kau mengatakan kalau ini semua untuk kebaikan saya. Apa kau
tahu semua yang saya alami sekarang ini karena kamu. Kau berpikir
selama kau memiliki hati maka kamu bisa mengubah dunia, kan?pada
kenyataannya kau bahkan tidak mengenal dunia yang nyata ini. Seperti
tuan muda yang terlindungi. Untuk membiarkan saya menjadi seorang
pejabat, untuk mengambil kesempatan ini. Untuk anda ini adalah
kesempatan yang logis tapi bagi saya ini adalah hal yang mustahil bahkan
jika saya pergi melalui gunung atau air terjun. Itu semua mukjizat. Apa
kau mendapatkan itu?” Sun Joon hanya terdiam melihat Yoon Hee.
Yoon
Hee “jangan bertindak seolah kamu tahu segalanya di depanku karena itu
akan membuatku ingin membunuhmu.” Yoon Hee pergi meninggalkan Sun Joon.
Sun Joon mengejar Yoon Hee. Jae Shin terdiambingung kali yah mo ngomong apa wkwkwk….
Saat
mau mengejar Yoon Hee ada orang yang memotong tali pengikat bambu tepat
saat Sun Joon lewat sehingga bambu-bambu langsung jatuh menimpa Sun
Joon. Semuanya kaget melihat Sun Joon. Yoon Hee langsung berbalik dan
terkejut melihat Sun Joon terkapar….
Sun
Joon dibawa ke ruang medis. Prof. Jung mengobatinya dan membalut
lukanya. Pada memar tuh bahunya. Prof. Jung bilang Sun Joon tidak
mengalami patah tulang tapi untuk kompetisi panahan….. pejabat Choi
langsung masuk dan histeris melihat kondisi Sun Joon. Prof. Choi malah
bilang jika saja ia bisa meminjamkan bahunya untuk Sun Joon. (lebay banget yah tuh orang ckck…)
Ternyata
Won Tak dkk menguping dari luar. Yoon Hee juga terlihat cemas. Prof.
Choi teriak kalau sup yang dimasak harus tulang sapi. Prof. Jung
membantu Sun Joon memakai baju. Sun Joon tanya pada Prof. Jung apa ia
bisa ikut kompetisi panahan. Prof. Choi mengatakan itu bisa diatur ia
akan membuat Sun Joon otomatis menang dan langsung menuju ke final.
Prof. Jung bilang kompetisi panahan bisa jadi masalah buat Sun Joon.
Prof. Choi bingung dan tanya ke Sun Joon apa ada seseorang yang punya dendam padanya yang ingin melukainya? Sun Joon hanya diam.
Yoon
Hee, Won Tak, dkk sedang berendam kaki. Hae Won bilang kalau yang punya
dendam pada Sun Joon lebih dari satu apalagi saat melihat perlakuan Sun
Joon pada Daemul, ia saja ingin membunuh Sun Joon. Yoon Hee terlihat
sedih mendengarnya. Hae Woon langsung diketok kepalanya dan menutup
mulutnya saat melihat Yoon Hee tambah sedih. Hae Woon hanya penasaran
ingin tahu siapa pelakunya. Yoon Hee lalu menenangkan diri dengan
merendam wajahnya di bak.
Yong
Ha sedang bersama In So dkk. Ha In So “kau pikir aku Ha In So
menggunakan cara licik karena takut Sun Joon akan mengalahkanku di
kompetisi panahan. Apa itu benar?” Yong Ha melihat-lihat busur sambil
berkata “yang saya katakan mungkin semua orang akan mencurigai anda.”
In
So “ mereka tidak punya nyali menggunakan cara licik seperti itu, aku
juga bukan orang bodoh. Jika saya benar-benar menginginkan Lee Sun Joon
saya tidak akan menunggu sampai sekarang. Akulah ketua mahasiswa SKK.
Apa kau berpikir ia cukup baik untuk menjadi lawan saya? Aku bisa
menghapus namanya dari daftar sekolah dan aku bisa menyiksa dia sampai
setengah mati”.
Yong
Ha tersenyum “ah, jadi menakutkan”. In So “yang saya inginkan adalah
Sun Joon datang secara sukarela. Aku udah memberinya kesempatan untuk
datang ke sisi saya.
Sementara itu Sun Joon sedang duduk termenung.
Won
Tak dkk mengintip Sun Joon dan mengatakan Sun Joon orang aneh,
ambisius. Ternyata Sun Joon tetap memutuskan untuk ikut serta dalam
kompetisi panahan. Pelayannya Don Sol sudah melarang dan memintanya
pulang. Sun Joon tetap berkeras lalu dilihatnya Yoon Hee datang.
Sun Joon mengambil busurnya dan mendekati Yoon Hee. Sun Joon menarik busurnya dengan tangan kirinya. Sun Joon “ saat ini lengan kiri saya memegang busur untuk pertama kalinya seperti kau Kim Yoon Shik. Dengan lengan kiri ini aku akan mendapatkan sebuah molgi” .
Hae Won yang mendengar bertanya “apa itu molgi?” Won Tak dengan gaya sok pintarnya bilang ”molgi itu menembakkan 5 panah berturut-turut ke pusat papan sasaran. Keterampilan tingkat tinggi.” Hae Won berkata Sun Joon terluka tapi masih ingin berbuat itu. Mereka beranggapan keinginan Sun Joon itu adalah suatu keajaiban.
Sun Joon mengambil busurnya dan mendekati Yoon Hee. Sun Joon menarik busurnya dengan tangan kirinya. Sun Joon “ saat ini lengan kiri saya memegang busur untuk pertama kalinya seperti kau Kim Yoon Shik. Dengan lengan kiri ini aku akan mendapatkan sebuah molgi” .
Hae Won yang mendengar bertanya “apa itu molgi?” Won Tak dengan gaya sok pintarnya bilang ”molgi itu menembakkan 5 panah berturut-turut ke pusat papan sasaran. Keterampilan tingkat tinggi.” Hae Won berkata Sun Joon terluka tapi masih ingin berbuat itu. Mereka beranggapan keinginan Sun Joon itu adalah suatu keajaiban.
Sun
Joon “jika butuh keajaiban maka biar aku yang melakukannya. Jika
berhasil kau Kim Yoon Shik harus mencoba lagi. Aku ingin masuk dalam
kompetisi panahan itu jadi aku perlu kau.” Sun Joon lalu pergi
meninggalkan Yoon Hee yang masih bingung. Tidak lupa Don Sol mengikuti
tuan mudanya dari belakang. Yoon Hee melihat Sun Joon pergi.
Hyo
Eun mendengar kabar kalau Sun Joon terluka karena terkena tembakan
panah. Pelayannya bilang bukan seperti itu. Sun Joon tertimpa kayu-kayu
yang lepas ikatannya dan terluka bukan dipanah. Hyo Eun panik dan segera
keluar.
Sementara
itu menteri Ha masih berpikir kalau Yang Mulia mengirim Jung Yak Yong
ke Sungkyunkwan tapi untuk apa? Apa Yang Mulia sedang memberi misi
rahasia pada Jung Yak Yong?apa itu? Menteri Ha tampak berpikir tapi ia
belum menemukan jawabannya. Saat berbalik eh ada Hyo Eun.
Hyo
Eun ingin pergi. Ayahnya tanya kemana? Hyo Eun menjawab Sungkyunkwan.
Ayahnya kaget. Hyo Eun bilang kakak adalah ketua mahasiswa SKK bagaimana
bisa mereka berdiam seperti ini. Mereka harusnya membuatkan snack untuk
para mahasiswa yang sedang mempersiapkan kompetisi panahan.
Menteri
Ha pusing dan bilang ia sedang banyak pikiran jadi jangan diganggu. Hyo
Eun merajuk “ayah serahkan semuanya padaku.” Ayahnya bilang SKK
bukanlah tempat untuk Hyo Eun bermain-main, ia tidak bisa ke sana
sendirian. Hyo Eun ngambek dan marah lalu mau pergi tapi ayahnya bilang”
tunggu Hyo Eun”. Hyo Eun masih kesal dan jawab ketus “apa”. Bagaimana
kalau kau mempersiapkannya.” Hyo Eun berubah senang dan mendekati
ayahnya. Ayahnya bilang menjadi keluarga dari ketua mahasiswa seharusnya
sedikit belas kasihan. Hyo Eun mengiyakannya.
Sementara
itu Sun Joon terus berlatih memanah. Ia terus berlatih tanpa
mempedulikan rasa sakit tangannya. Pertama-tama ia ditertawakan Won Tak
dkk karena panahnya sama sekali tidak melesat. Tapi melihat kegigihan
Sun Joon, Won Tak dkk mulai mendukungnya.
Sun Joon terus latihan. Saat di ruang kelas pun ia tetap melatih lengan kitrinya. Yoon Hee melihat Sun Joon berlatih di kelas. Sun Joon berlatih hingga malam. Akhirnya ia dapat menembakkan panahnya ke papan sasaran walau belum mengenai titik pusatnya. Won Tak dkk yang melihatnya memberikan tepuk tangan.
Sun Joon terus latihan. Saat di ruang kelas pun ia tetap melatih lengan kitrinya. Yoon Hee melihat Sun Joon berlatih di kelas. Sun Joon berlatih hingga malam. Akhirnya ia dapat menembakkan panahnya ke papan sasaran walau belum mengenai titik pusatnya. Won Tak dkk yang melihatnya memberikan tepuk tangan.
Ha
In So dkk yang melihat kemajuan Sun Joon mulai terlihat cemas. Moon Jae
Shin ada di sekitar arena latihan dan mendengar tepukan tangan untuk
Sun Joon. Ia senang juga mendengarnya. Sambil tiduran ia membuat cincin
busur dari kayu. Yoon Hee juga melihat Sun Joon latihan dari jauh.
In
So latihan memanah. Yong Ha datang dan bertepuk tangan untuk
keberhasilan In So menembakkan panah tepat sasaran. Yong Ha memuji In So
mengagumkan dan sepertinya harapan In So terkabul memiliki lawan yang
pantas dari Sun Joon. Yong Ha mengira In So akan senang tapi melihat
ekspresi In So membuat Yong Ha aneh. Yong Ha bilang kalau In So tidak
perlu khawatir Sun Joon bukan lawan yang tangguh karena Geol Oh tidak
akan membantunya dalam kompetisi.
In
So malah bilang itu yang membuatnya marah kenapa berjuang begitu keras
jika tahu akan kehilangan. Orang-orang bodoh itu sangat merusak
pemandangan. In So melepas panahnya dan tepat sasaran lagi. Yong Ha
bertepuk tangan.
Sun
Joon masih terus latihan memanah sampai petugas datang dan menyuruhnya
istirahat. Kepala Universitas bahkan menyuruh memadamkan lampu karena
Sun Joon hanya akan berhenti latihan jika lampu dipadamkan. Tapi Sun
Joon tidak mengindahkannya dan terus saja berlatih.
Sementara
itu para Soron sedang berkumpul. Mereka membicarakan kalau Sun Joon
tetap ingin memegang busur di depan Yang Mulia. Seorang Noron yang
berlaku seperti Noron. Tapi mengapa mereka Soron juga harus ikut serta.
Salah satu dari mereka bahkan bilang apa perlu kakinya yang dipatahkan.
Ternyata Jae Shin yang diatas pohon mendengar mereka dan marah. Jae Shin
langsung turun dan bertanya jadi mereka yang melakukan itu pada Sun
Joon. Para Mahasiswa Soron mundur ke belakang ketakutan. Mereka meminta
Jae Shin menjaga rahasia ini, karena Jae Shin juga Soron. Jae Shin muak
dan memukul mereka. Jae Shin bilang “kalian ingin aku tutup mulut? Apa
kalian juga tidak punya malu?”. Soron “Moon Jae Shin!”. Jae Shin “ jika
kalian ucapkan kata lain aku pastikan kalian tidak akan membuka mulut
kalian lagi.” Jae Shin melengos pergi.
Sun
Joon dalam keadaan gelap masih berusaha latihan memanah. Yoon Hee
melihatnya khawatir. Tiba-tiba ada yang menembakkan api sehingga arena
latihan terang. Ternyata Moon Jae Shin yang melakukannya. Sun Joon makin
semangat latihan dan terus menembakkan panahnya. Yoon Hee yang
melihatnya dari jauh kembali teringat perkataan Sun Joon tadi pagi
tentang mukjizat.
Lalu Yong Ha menyapanya “apa yang sedang kau pikirkan Daemul?”
Yong
Ha mulai berpikir dan tersenyum “aku… bagiku ini untuk melawan
masyarakat Joseon yang membosankan. Dan standar status yang
menggelikan.” Lalu Yong Ha tersenyum “Ah.. tidak ada pilihan, jika saya
tidak menjadi pejabat maka saya tidak akan dapat memiliki selir. Itu
sebabnya aku harus mentolerir kehidupan ini.” ( wkwk…. Ari… Yong Ha pengen punya selir tuh sapa yang mau daftar…. ^_^ )
Yoon Hee pun pergi ke kamarnya. Yong Ha melihatnya lalu melihat Sun Joon dan tersenyum (kadang aku bingung sikap Yong Ha yang serius itu yang asli apa yang suka becanda?)
Yoon
Hee mengepak barangnya sepertinya ia sudah bertekad pergi meninggalkan
SKK. Ia melihat kamarnya dan menyentuh seragamnya dengan sedih.
Yoon
Hee bertanya pada petugas apa mereka melihat Prof. Jung. Petugas
mengatakan Prof . Jung sedang ada diruang obat dan meminta Yoon Hee
menunggu di sana. Yoon Hee menunggu dan melihat buku. Ia tertarik dan
membuka buku itu. Lalu datang Prof. Yoo menodongnya dengan
pertanyaan”Yuk Song Ki Eu Ja” (sebuah kumpulan kesusastraan)
awalnya Yoon Hee kaget tiba-tiba ditodong dari belakang. Prof. Yoo
mengulangi pertanyaannya “Yuk Song Ki Eu Ja, baris berikutnya” Yoon Hee
“itu Song Chi Ki Ji”
Prof.
Yoo “apa artinya?”. Yoon Hee “Jika Anda ingin pikiran dan motif untuk
jujur, maka Anda harus terlebih dahulu mencapai pengetahuan. Ini adalah
penjelasan untuk "Mencari kebenaran melalui studi"
Prof. Yoo menuju kursinya dan bilang dalam ujian kali ini kau lulus. (ujian biasanya dilakukan tanggal 10 setiap bulan di SKK).
Prof. Yoo “kau dapat menjelaskan dirimu sendiri dengan lancar, lulus.
Kau juga belajar dengan tulus, lulus juga.” Yoon Hee masih bingung
“bagaimana kau bisa tahu namaku?”
Prof.
Yoo menjawab semua ada di buku panduan. Ada beberapa catatan yang
memang harus dicatat. Prof. Yoo juga menyuruh Yoon Hee mengambil buku
yang tadi ia pegang. Prof. Yoo bilang buku itu ia dapat dari gurunya
saat ia pertama kali masuk SKK Yoon Hee merasa ia tidak pantas menerima
hadiah berharga itu. Prof .Yoo bilang nanti Yoon Hee bisa memberikan
buku itu kepada mahasiswa lain yang berpengetahuan. Yoon Hee senang
menerimanya. Lalu ada suara panggilan teman-temannya. Prof .Yoo
menyuruhnya segera keluar menemui temannya. Yoon Hee keluar yang
langsung ditarik ama Won Tak dkk. Ternyata Yoon Hee dibawa ke arena
latihan. Sun Joon masih terus latihan dibawah hujan deras. Pelayannya
sudah memohon untuk berhenti tapi ia tetap saja memanah.
Pelayannya
Sun Joon memohon pada Yoon Hee untuk membujuk tuan mudanya yang keras
kepala. Akhirnya Yoon Hee menyerahkan bukunya pada temannya dan
menghampiri Sun Joon. Yoon Hee “apa yang coba kau lakukan? Dalam hujan
ini, terlebih lagi kau terluka”
Sun
Joon ‘aku sudah jelas mengatakannya padamu, jika kau membutuhkan
keajaiban maka biarkan aku melakukan satu untul dilihatkan padamu.”
Yoon Hee “aku juga sudah mengatakannya dengan jelas jangan mencampuri urusan saya. Mengapa? Mengapa kau lakukan ini padaku?”
Sun
Joon “lihat kemari. Sebagai anak dari keluarga Noron, target ejekanmu.
Hidupku tidak terlalu besar kelihatannya. Di dunia ini setiap orang
tidak dapat memilih orang tua mereka sendiri, tidak dapat memilih
kelahiran mereka. Satu-satunya pilihan adalah memilih bagaimana
menjalankannya. Itulah satu-satunya. Kau berpikir kau seorang Namin yang
kesepian, bagaimana dunia memperlakukanmu sangat tidak adil. Kau ingin
mengeluh tentang itu kan? Tapi jika kau terus mengasihani dirimu dan
menyalahkan langit dan lainnya”. Yoon Hee “Kau berpikir kalau aku baik?”
Sun Joon membenarkannya.
Sun
Joon “ salah satu yang membuat kau terperangkap adalah masyarakat yang
tercela. Jika kau ingin membebaskan diri. Itu terserah kau. Selama kau
manusia kau harus menghadapi papan targetmu sendiri. Sebelum kau selesai
menembaki mereka semua tidak mengizinkannya pergi. Yang terpenting Kim
Yoon Shik, sebuah panah bengkok tidak akan dapat mencapai target
tersebut.” Sun Joon lalu pergi meninggalkan Yoon Hee. Saat pergi ia
berpapasan dengan Jae Shin. Jae Shin melihat Yoon Hee dan
menghampirinya.
Jae
Shin “hey Daemul, kau disiksa seperti ini olehnya saya merasa puas. Di
masa depan, apakah orang itu atau orang lain selama mereka menunjuk ke
arahmu maka kau harus membuat mereka merasakan rasa sebesar kepalan
tanganmu.” Jae Shin sambil menarik tangan Yoon Hee dan mengepalkannya.
Setelah dilepas ternyata Jae Shin memakaikan cincin busur buatannya.
Yoon Hee terkejut sekaligus senang.
Jae Shin bilang sekarang tidak akan terasa sakit lagi. Lalu Jae Shin memperagakan cara memanah. (hiks…hiks… aku cemburu liat mereka T_T jae shin pake senyum manis lagi ke Yoon Hee )
Dan
seolah-olah mereka menarik busur dan melepaskannya, lalu Yoon Hee
terkejut melihat panah yang menancap di tengah papan sasaran. Ternyata
Sun Joon berhasil melakukan molgi. Yoon Hee lantas bergegas pergi ke
suatu tempat meninggalkan Jae Shin yang memanggilnya. (wkwk… kasian amat yah Jae Shin ^_^)
Yoon
Hee berlari menuju ruang medis. Ia melihat cincin kayu pemberian Jae
Shin dan terus berlari. Sesampainya di sana ia menemui Prof. Jung dan
bilang ia tidak bisa pergi dari SKK. Gurunya kaget. Yoon Hee bilang
gurunya tidak bisa menyuruhnya pergi dari sini karena walaupun nama Kim
Yoon Shik bukan miliknya. Tapi Raja telah menandatangi jawaban yang
ditulis oleh dirinya. Selain itu yang menyuruhnya masuk SKK adalah Raja
sendiri kenapa ia yang disalahkan. Prof. Jung marah karena Yoon Hee
berani membawa nama baginda. Yoon Hee “saya hanya ingin tahu apa yang
saya lakukan salah? Anda mengatakan bahwa pengetahuan dipelajari untuk
kepentingan rakyat. Wanita, apa mereka bukan rakyat?”
Prof.
Jung “pengetahuan yang dimaksud tidak cukup dengan pemikiran dan
membaca. Sungkyunkwan adalah tempat para pria calon pejabat masa depan.
Hal yang mustahil bagi seorang wanita.”
Yoon
Hee menitikkan air mata dan bilang “apa karena pria dan wanita itu
berbeda?” Prof . Jung mengiyakannya. Yoon Hee “kemudian jika tidak ada
perbedaan, lalu apa? Sebagai seorang wanita jika saya tidak berbeda dari
seluruh mahasiswa, bagaimaan jika begitu?”
Prof.
Jung kaget “apa”. Yoon Hee “ Guru anda mengatakan ilmu yang ada untuk
ditanyakan, anda mempertanyakan logika yang mereka ambil untuk dunia ini
,kan?”
Yoon
Hee lalu berlutut dihadapan Prof. Jung. Yoon Hee “berikan saya satu
kesempatan. Ini pertama kalinya dalam hidup saya tahu tentang arti
pengetahuan.” Yoon Hee teringat saat Prof. Jung memberikan kuliah
perdana. Yoon Hee “ini pertama kalinya saya bertemu seseorang yang
menghargai bakat saya “ Yoon Hee teringat pertemuannya dengan Sun Joon.
Yoon Hee “ ini juga pertama kalinya dalam hidup saya bertemu seseorang
yang menyanyangi saya.” Yoon Hee teringat Jae Shin yang memberikan
cincin kayu.
Yoon
Hee “tolong beri saya satu kesempatan lagi. Berikan saya pertanyaan
tentang dunia ini. Sebuah kesempatan untuk bermimpi tentang sebuah dunia
baru. Tolong beri saya 1 kesempatan lagi.”
0 komentar:
Posting Komentar