Lee
Hwa mulai menjalankan misinya. Begitu duduk, Lee Hwa langsung
mempertanyakan calon pendamping Myeong Hoon. Yoo Hyeon dan ayahnya yang
belum tahu apa-apa, ikut tertarik dan ikut bertanya-tanya lebih dalam.
Myeong
Hoon bukanlah orang yang suka basa-basi. Myeong Hoon menjawab
pertanyaan-pertanyaan tuan rumah apa adanya. Myeong Hoon menerangkan
bahwa kisah cintanya telah berakhir. Alasannya, si wanita mencari
sesuatu yang lebih yang tidak mampu Myeong Hoon penuhi. Bisa
dibayangkan, betapa terpojoknya Mi Ri saat itu. Lee Hwa tersenyum puas.
Mencoba mengalihkan topik pembicaraan, Mi Ri menawarkan satu gelas wine kepada ayah Yoo Hyeon.
Secara
tiba-tiba, ayah Yoo Hyeon yang sudah mulai sakit-sakitan,
terbatuk-batuk. Mau tidak mau, ayah Yoo Hyeon dibawa ke kamar untuk
istirahat. Lee Hwa dan Yoo Hyeon memapah ayah Yoo Hyeon ke kamar.
Jadilah tinggal Mi Ri dan Myeong Hoon berdua saja di ruang makan.
Kesempatan
itu digunakan Mi Ri untuk memprotes tindakan Myeong Hoon dan
mencertikan perihal ibu Myeong Hoon yang datang menemuinya. Myeong Hoon
justru meminta maaf telah mencintai Mi Ri dan membuatnya seperti itu dan
juga meminta maaf atas tindakan ibunya.
Tanpa
disadari, percakapan mereka terdengar oleh Yoo Hyeon yang lekas kembali
setelah memapah ayahnya ke kamar. Lee Hwa yang datang untuk kroscek pun
merasa semakin puas. Misi Lee Hwa berhasil!
Kabar
meninggalnya ibu Myeong Hoon mengejutkan banyak orang. Yoo Hyeon datang
untuk meyampaikan bela sungkawa. Saat meletakkan bunga di altar,
terlihat foto ibu Myeong Hoon. Yoo Hyeon segera teringat dan mengetahui
bahwa wanita tua yang waktu itu dia lihat bersama Mi Ri sempat dia tolong ternyata adalah ibu Myeong Hoon.
Yoo
Hyeon dan Myeong Hoon mengobrol di bagian lain gedung tempat
persemayaman jenazah ibu Myeong Hoon. Tentunya Yoo Hyeon mengerti betul
bahwa saat seperti itu merupakan saat yang tidak tepat untuk memberitahu
Myeong Hoon perihal pertemuan ibu Myeong Hoon dengan Mi Ri sehari
sebelumnya.
Yoo
Hyeon lebih memilih untuk menceritakan pengalaman ditinggal pergi oleh
ibunya. Saat itu Yoo Hyeon berusia 9 tahun. Yoo Hyeon kecil belum tahu
apa artinya ditinggal pergi (meninggal) oleh seseorang. Yoo Hyeon kecil
menganggap ibunya pergi untuk kembali. Pergi ke tempat jauh yang bernama
surga lalu akan kembali lagi. Karenanya saat itu di depan peti jenazah
ibunya, Yoo Hyeon kecil mengucapkan ‘pergi dan cepat kembali ya, Bu’.
Keesokan harinya, Yoo Hyeon kecil menangis kehilangan dan minta diantar
ke tempat ibunya berada.
Yoo
Hyeon memberi kesimpulan bahwa Myeong Hoon lebih beruntung darinya. Yoo
Hyeon bersama ibunya hanya sampai dia berusia 9 tahun. Sementara Myeong
Hoon bersama ibunya lebih dari 30 tahun. Itulah mengapa Yoo Hyeon
menganggap Myeong Hoon jauh lebih beruntung.
Mendengar
cerita Yoo Hyeon, rasa kehilangan Myeong Hoon jauh lebih ringan. Myeong
Hoon pun mengucapkan terima kasih kepada Yoo Hyeon. Mereka memang sudah
seperti kakak dan adik yang saling memberi perhatian satu sama lain.
Yoo
Hyeon mengajak Mi Ri untuk bertemu. Yoo Hyeon sebetulnya ingin secara
langsung mengutarakan segala tanda tanya tentang Mi Ri. Yoo Hyeon ingin
Mi Ri menjelaskannya satu per satu.
Rupanya
Yoo Hyeon tidak setega itu. Yoo Hyeon hanya mempertanyakan beberapa hal
saja. Mi Ri menjadi bingung sekaligus khawatir. Pada akhirnya Yoo Hyeon
hanya menyampaikan bahwa untuk beberapa waktu ke depan dirinya tidak
bisa menemui Mi Ri.
Hee
Joo sudah sangat lelah berhadapan dengan Mi Ri. Hee Joo berkata dengan
jujur bahwa dirinya tidak bisa lagi tinggal bersama dengan Mi Ri.
Bukannya meminta maaf atau semacamnya, Mi Ri malah protes dan meminta
waktu hingga hari pernikahannya dengan Yoo Hyeon berlangsung.
Keputusan
Hee Joo sudah bulat. Dia akan pergi ke luar negeri untuk kuliah lagi.
Hee Joo juga berharap hubungannya dengan Mi Ri sudah berakhir sejak saat
itu. Perihal rumah, Hee Joo menyampaikan bahwa Mi Ri masih bisa untuk
menempatinya hingga musim gugur.
Di
kesempatan lain, Yoo Hyeon dan Myeong Hoon bertemu. Mereka membicarakan
tentang Mi Ri. Di awali oleh Yoo Hyeon yang menyatakan bahwa dia
melihat ibu Myeong Hoon bersama Mi Ri sehari sebelum meninggal. Secara
langsung, Yoo Hyeon meminta penjelasan tentang hubungan Myeong Hoon dan
Mi Ri.
Myeong
Hoon memberi penjelasan apa adanya. Myeong Hoon memang menyukai Mi Ri.
Begitu pun sebaliknya. Bahkan Mi Ri sempat datang menjenguk ibunya di
rumah sakit. Itulah mengapa ibunya juga mengenal Mi Ri.
Myeong
Hoon juga mengutarakan alasannya menyukai Mi Ri. Myeong Hoon merasa Mi
Ri mirip dengannya saat berusia 20 tahun. Saat itu ayah Myeong Hoon
meninggal dengan meninggalkan banyak hutang. Akibatnya rumah keluarganya
disita. Sejak saat itu, Myeong Hoon merasa terbebani tanggung jawab
yang besar setiap dia bangun tidur. Myeong Hoon memang anak pertama
sekaligus satu-satunya laki-laki dalam keluarganya.
Bagi
Myeong Hoon, jalan hidup Mi Ri tidak jauh berbeda dengannya dulu.
Karenanya Myeong Hoon berkeinginan membantu Mi Ri untuk bangkit dan
melakukan hal-hal yang dulu tidak bisa dia lakukan. Dari situ, Myeong
Hoon merasa apa yang ingin dicapai oleh Mi Ri juga merupakan apa yang
ingin dicapai olehnya.
Keesokan
harinya Mi Ri mendapat kenyataan bahwa semua bahan promosi hotel yang
memuat dirinya sebagai model, telah dibuang dan dihapus. Mulai dari
brosur hingga iklan audio-visual. Bahkan posisinya di Hotel A telah
digantikan oleh orang lain. Dengan kata lain, Mi Ri diberhentikan dari
pekerjaannya.
Mi
Ri segera menuju ruang kerja Myeong Hoon. Meski mengaku bersalah, Mi Ri
tetap protes dan menanyakan alasan. Mi Ri menganggap karena alasan
pribadi. Tentu tidak. Seorang Myeong Hoon yang professional tidak akan
mungkin mencampuradukkan soal pekerjaan dengan masalah pribadi.
Baik
ibunya yang telah meninggal maupun Yoo Hyeon, tidak ada hubungannya
dengan keputusan Myeong Hoon tersebut. Myeong Hoon menambahkan bahwa
keputusan tersebut adalah hasil diskusi bersama dengan Yoo Hyeon. Yoo
Hyeon menyerahkan semuanya kepada Myeong Hoon.
Dari
salah seorang staf, Mi Ri tahu bahwa Hirayama datang menyampaikan
belasungkawa kepada Myeong Hoon sambil mengembalikan uang yang dulu
diterimanya sebagai pelunasan hutang Mi Ri.
Betapa
paniknya Mi Ri. Tanpa mengulur waktu, Mi Ri segera menemui Hirayama. Mi
Ri mempertanyakan alasan. Jawaban Hirayama menyiratkan bahwa dia hanya
ingin Mi Ri kembali kepadanya, bukan uang.
Sambil
bersimpuh, Mi Ri memohon kepada Hirayama untuk tidak menceritakan
apapun kepada Yoo Hyeon karena Mi Ri sangat mencintai Yoo Hyeon. Sebagai
gantinya dia akan melakukan apapun yang diminta, termasuk kembali
bekerja pada Hirayama.
Sebelum
Hirayama menjawab, ada jemputan paksa yang datang. Ternyata mereka
adalah orang-orang suruhan Yoo Hyeon. Hirayama dibawa ke tempat di mana
Yoo Hyeon telah menunggu.
0 komentar:
Posting Komentar